'Ternyata semalam dia tidak pulang.' Rumah yang sepi tak menunjukkan kehidupan Elang. Kiran membuka tirai jendela, nampak di depan sana carport yang biasa terisi oleh mobilnya juga motor Elang, kosong. Tak mau banyak berpikir meski dalam hati kecilnya dia khawatir, Kiran gegas pergi mandi. Setelah itu ia harus membuat sarapan sebelum pergi bekerja. Terbiasa berada di rumah sendiri selama ini seharusnya Kiran hanya membuat sarapan untuknya saja. Namun, dia tidak melakukannya. Kiran masih peduli dengan keberadaan Elang, suaminya. Menghela napas mengingat akan Elang dan perdebatannya kemarin. Hari ini, siap atau tidak siap Kiran tetap harus menjelaskan hal yang sebenar pada Hans. Sudah saatnya Hans tahu dan tak boleh berharap banyak padanya. Ada wanita yang lebih pantas darinya untuk mendamp