Tidak Ingin Dilupakan.

1273 Words

Furqon POV. "Panas sekali!" Ibuku meletakan tangannya di atas kening ku. "Kamu sakit?" tanya ibu lagi. Aku memilih terdiam, karena memang itu lah yang terjadi. Aku juga tidak tahu kenapa, karena tiba tiba saja aku drop sampai separah ini. Aku pusing, mual, dan juga demam. "Kamu tuh, bukannya sudah punya istri. Kenapa saat sakit malah pulang ke rumah ibu, huh!" Aku membungkus diriku dengan selimut. kepalaku rasanya berat sekali. "lalu aku pulang ke mana bu?" tanya ku pada ibu dengan lemah. Ibu berdecak dan segera pergi dari kasurku, aku pikir ibu akan membiarkan ku tidur. Namun selama beberapa saat kemudian ibu menarikku untuk bangun. "Bu ... mau ke mana sih? aku pusing banget." keluhku. "Kita ke Dokter." ujar ibu. "Buu jangan lah. Aku enggak kuat jalannya. Suruh Dokternya aja yang

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD