Rencana Charlos

1472 Words
Beberapa Metahuman telah terlihat di atas langit kota New York. Setelah mendapatkan kabar dari NASA, mereka langsung bersiap dengan tugasnya. Tak mempedulikan pertarungan antara Charlos, Alan dan Ultraviolet, mereka lebih mementingkan meteorit yang akan berjatuhan itu, biar saja urusan Charlos biarkan mereka berdua yang menangani, urusan meteorit adalah urusan Metahuman yang lain. "Untuk saat ini Supersonic takkan bisa membantu kita, itu artinya kita harus berusaha lebih keras agar tak ada meteorit yang jatuh menimpa kota New York," ucap salah seorang Metahuman yang memimpin pasukan itu. "Aku tak percaya akan secepat ini, ini sangat aneh, seperti semua meteorit itu berpindah dengan cepat, dan yang lebih mengherankan kenapa semua meteorit ini mengarah ke Amerika Serikat. Benar sekali, tujuan meteorit itu semua turun di Amerika Serikat, tak terlihat meteorit di mana pun di dunia ini. Akibat ulah Charlos, kini semua dunia menutup akses dengan Amerika Serikat, mereka tak mau ikut campur dengan Amerika Serikat, bahkan mereka tak mengirimkan satu bantuan pun ke negara itu, padahal meteorit itu bisa saja menyebabkan gempa Bumi dan tsunami yang cukup besar. Tak hanya itu saja, karena sebelumnya Charlos pun telah banyak menghancurkan gudang senjata milik negara lain. Hal itu pula yang menyebabkan dunia enggan membantu Amerika Serikat. Charlos yang kini terlihat mendekati Alan dan Ultraviolet langkahnya terhenti karena banyak Metahuman yang terbang ke atas udara. Hal itu membuatnya sedikit memperhatikan mereka, ia merasakan sebuah gelombang kuat yang terus mendekati Bumi. "Apa? Apa ini? Meteorit? Bukankah benda itu diprediksi akan menghujani Bumi beberapa minggu lagi, ada apa ini, apa sesuatu telah terjadi di atas sana?" Ucap Charlos yang masih memperhatikan mereka yang berada di atas udara, Charlos memancarkan gelombang untuk menangkap sesuatu yang terus saja mendekati Bumi itu. "Tetapi bukankah ini bagus, aku tak usah repot-repot menghancurkan New York, cukup memanfaatkan hujan meteorit ini saja, sisanya bisa aku urus sendiri," ucap Charlos yang terus memancarkan gelombang dari tubuhnya itu. Charlos menatap ke arah Supersonic dan Ultraviolet, nampaknya ia memikirkan sebuah rencana untuk mereka. Kali ini ia berhenti menyerang dan nampak memperhatikan Metahuman yang berada di atas udara. Hal itu membuat Alan dan Ultraviolet menjadi sedikit bingung juga khawatir. "Dia menghentikan serangannya, apa yang sedang dia pikirkan?" Tanya Ultraviolet yang kini berusaha tetap menjaga kuda-kudanya. "Entahlah aku tak mengerti, apa dia ingin menghentikan pertarungan ini dan mencoba menghentikan meteorit itu sekarang?" Tanya Alan. "Bodoh, itu sangat tidak mungkin, aku yakin dia merencanakan sesuatu," balas Ultraviolet dengan tegas. Mereka masih sangat waspada takut-takut Charlos tiba-tiba melancarkan serangannya. Namun ternyata hal tak terduga terjadi, Charlos terbang ke udara dan mendekati Metahuman yang berada di sana. "Hei dia bergerak, dia terbang ke udara, apa dia akan menghentikan para Metahuman itu menangani meteorit?" Tanya Ultraviolet yang kinu bersiap mengejar Charlos. "Charlos apa yang kau rencanakan, ayo kejar dia sebelum sesuatu yang buruk terjadi," ucap Alan. Akhirnya ketiga Metahuman terkuat itu melesat ke udara, entah apa yang direncanakan oleh Charlos kali ini, ia sangat cepat hingga hampir mengejar Metahuman yang lebih dulu terbang ke udara. Beberapa Metahuman menyadari kedatangan Charlos menuju mereka, mereka nampak panik dan bertanya-tanya apa yang akan dilakukan oleh Charlos dengan mendekat ke arah mereka, padahal Charlos sedang bertarung dengan Supersonic. "Hei lihat, Charlos mendekat ke arah kita, dia sangat cepat sekali, apa yang dia inginkan?" Ucap salah seorang Metahuman yang melihatnya. Charlos sangat cepat, semua metahuman yang telah berada di udara sebelumnya tak dapat berbuat banyak, mereka bahkan belum sempat menentukan strategi. "Hati-hati Charlos mengejar kita, sepertinya ia akan menghajar kita semua," ucap salah seorang Metahuman mberikan intruksi. Dengan tatapan mata tajam yang bercahaya dan tubuhnya yang juga diselimuti cahaya merah, Charlos menembus dan melesat ke udara. Ia tak mempedulikan Metahuman yang ada di hadapannya, Charlos malah melewati mereka. Beberapa Metahuman yang ia lewati nampak terhempas dikarenakan gelombang yang cukup kuat dikeluarkan tubuh Charlos. "Dia melewati kita? Apa yang dia rencanakan?" Ucap salah seorang Metahuman yang nampak kebingungan. Bukan hanya mereka, namun Alan dan Ultraviolet pun merasa heran dengan apa yang Charlos lakukan saat ini, mereka bergabung dengan Metahuman yang ada di udara. "Apa kalian tak apa-apa?" Tanya Alan pada seorang Metahuman yang baru saja dilewati Charlos. "Kami tidak apa-apa, tapi kenapa Charlos terbang sangat cepat? Apakah dia ingin membantu kita menghancurkan meteorit itu?" Tanya seorang Metahuman pada Alan. "Ini cukup aneh, lebih baik kita pun segera menuju atmosfer untuk menghancurkan meteorit yang lain, tak usah permasalahkan dulu orang itu, yang terpenting keselamatan warga New York lebih utama," ucap Alan dengan tegas. Mereka terbang menuju langit menembus awan, terlihat kini beberapa meteorit besar mulai mendekati atmosfer. Di sana Charlos nampak terdiam sejenak, ia terus mengeluarkan cahaya merah serta gelombang kejut yang keluar dari tangannya. "Lihat kapten, dia berhenti, apakah dia akan menghancurkan meteorit itu dengan kekuatannya?" Tanya seseorang Metahuman yang menyaksikan itu. Tak hanya Charlos, namun Alan serta Ultraviolet pun kini nampak bercahaya, mereka berdua mengeluarkan gelombang yang berbeda. "Aku merasakan energi yang berbeda, berpencar dan hancurkan meteorit lain, sepertinya Charlos merencanakan sesuatu," perintah Alan pada semua Metahuman yang ada di sana. Dua bongkahan besar yang ditaksir memiliki diameter sekitar dua kilometer itu nampak bercahaya diselimuti oleh api yang berkobar-kobar. "Apa-apaan dengan kedua bongkahan meteorit ini, aku belum pernah melihat yang seperti ini sebelumnya," ucap salah seorang Metahuman yang kini mulai mendekati satu meteorit yang lain. Charlos nampak semakin mendekati meteorit itu, ia bersiap untuk menghancurkannya dengan gelombang kejut yang telah ia siapkan sebelumnya. Charlos yang terlihat melesat cepat, kini dengan memfokuskan gelombang kejut pada kedua kepalan tangannya itu semakin mendekati meteorit. "Violet, aku curiga dengan Charlos, bersiaplah dari arah kanan, aku akan berada di sisi lainnya," ucap Alan dengan sangat serius, mereka melesat cepat menuju Charlos. Satu pukulan keras dilancarkan charlos dan membuat lubang besar di tengah meteorit besar itu, detik berikutnya meteorit itu hancur berkeping-keping namun tidak terlalu kecil, melainkan masih berukuran besar-besar. "Dia menghancurkannya, tak dapat dipercaya," ucap Alan. Beberapa Metahuman lain yang cukup terkejut karena melihat Charlos menghancurkan meteorit besar itu kini mulai bergerak kembali. "Kekuatan macam apa itu, sulit dipercaya," ucap salah seorang Metahuman. Bukan hanya itu saja, ternyata gelombang yang sangat kuat yang Charlos lancarkan tadi berhasil menghempaskan beberapa Metahuman yang terkena efek gelombang kuatnya itu. Bukan hanya itu, kini Charlos mengubah ekspresi wajahnya, yang semula tampak serius kini ia nampak tersenyum jahat. "Hahaha, meteorit ini milikku!" Ucap Charlos sangat keras dengan suara gelak tawa yang sangat menyeramkan. "Apa kau dengar dia baru saja berbicara?" Tanya Alan. Masih menyambung kata-katanya tadi, Alan menyadari sebuah keanehan yang terjadi di sana. "Tunggu dulu, apa yang ia lakukan? Jangan-jangan?" Ucap Alan nampak ia mengetahui sesuatu. Charlos melesat kembali ke atas angkasa, bongkahan besar itu kini berada di bawahnya. "Dengan jumlah sebanyak ini, hancurlah kalian semua sampah tak berguna," ucap Charlos. Di luar dugaan,Charlos ternyata berencana menghujani kota New York dengan bongkahan-bongkaha meteorit besar itu. Seperti sengaja menghancurkan meteorit itu agar meteoritnya menjadi banyak, Charlos membentangkan tangannya lalu dengan mengumpulkan energi di kedua telapak tangannya, ia mulai menabrakkan gelombang itu pada meteorit yang telah terpecah belah itu. "Sial ternyata Charlos sengaja menghancurkan meteorit itu, agar kita semakin kesulitan menanganinya, kini meteorit itu malah menjadi bongkahan-bongkahan kecil yang sulit untuk dibereskan sekali gus," ucap Alan. Tinggal satu meteorit lagi yang tersisa dan itu kini sedang di tangani oleh tim Metahuman lainnya. Charlos mulai dengan semua rencananya ia mulai menembakkan gelombang super kuat dan menghempaskan dengan kuat bongkahan-bongkahan meteorit yang memiliki ukuran paling kecil sebesar mobil bus itu. "Violet bantu aku menghancurkan semua bongkahan-bongkahan ini, itu bisa membuat New York hancur," ucap Alan "Baiklah aku mengerti," balas Ultraviolet. Walaupun Ultraviolet bukan Metahuman Amerika Serikat, namun alasan ia membantu karena urusan kemanusiaan. Mereka berdua berusaha menghancurkan bongkahan-bongkahan meteorit itu yang dengan cepat menghujani kota New York. "Sial ini tak berguna, gelombangku malah akan semakin menambah buruk keadaan," ucap Alan. Kini mereka nampak pasrah dan menyaksikan sendiri kota mereka di hujani oleh bongkahan-bongkahan meteorit itu. Beberapa tim Metahuman yang kini tengah menghancurkan meteorit itu pun berhasil menghancurkannya, namun untuk meteorit yang baru saja Charlos tangani tak dapat mereka hentikan. "Hahaha, luar biasa, ini yang aku butuhkan," ucap Charlos sangat puas dengan apa yang ia lakukan saat ini. Tim Metahuman yang telah selesai dengan tugasnya kini mulai mendekat ke arah Alan, mereka menyaksikan sendiri kota mereka hancur oleh perbuatan Charlos. "Tak bisa diampuni, dia benar-benar sudah gila, sekarang juga serang orang itu, tak ada tempat yang aman di dunia ini untuk penghianat seperti orang itu," ucap seorang Metahuman. "Tunggu, biar aku saja yang mengurus ini semua, pastikan tak ada korban jiwa di bawah sana, aku akan mengalahkan orang itu dengan kekuatanku sendiri," ucap Alan. Alan cukup habis kesabaran untuk saat ini, baginya Charlos sudah tak bisa lagi dianggap seorang teman. "Apa yang kau inginkan Charlos, bukankah kau sendiri yang bilang jika persahabatan itu takkan pernah luntur sampai kapanpun, tetapi hari ini kau telah melewati batas Charlos," ucap Alan dengan penuh emosi di hadapan bebrapa Metahuman. Tanpa pikir panjang, Alan melesat cepat menuju arah Charlos, dengan diselimuti sinar biru serta sorot matanya yang juga bercahaya, Alan menembus awan lalu kemudian berhadapan dengan Charlos. "Bagaimana Alan? Apa kau menyukai ini semua? Ini semua ulahmu Alan, jika saja kau tak merebut semua dariku, ini semua takkan terjadi," ucap Charlos pada Alan yang baru saja sampai menatapnya. "Diam kau Charlos," ucap Alan dengan sorot mata bercahaya biru, membuatnya begitu menyeramkan.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD