Memprovokasi

1495 Words
"Hahaha, apa kau ingin bertarung denganku? Sepertinya itu akan menarik bukan," ucap Charlos yang kini menatap tajam mata Alan. Alan mulai tersulut emosinya, matanya mulai mengeluarkan cahaya biru, pertanda kekuatannya telah aktif. Hal itu membuat seisi ruangan itu dipenuhi rasa ketakutan dan menimbulkan ketakutan, begitu juga dengan Jeanne yang kini berada di samping Alan. Sepertinya Jeanne merasa khawatir dengan apa yang terjadi saat ini. "Alan bersabarlah jangan keluarkan kekuatanmu di sini," ucap Jeanne memohon. "Orang ini terlalu lancang merusak pestaku, orang ini harus diberikan pelajaran," Ucap Alan, penuh kekesalan. Alan mulai mengangkat tangannya dan menembakkan gelombang lurus mengarah pada Charlos, ternyata sedari tadi tangan Alan pun telah mengeluarkan cahaya yang menyelimuti. Dengan satu dorongan gelombang yang Alan arahkan pada Charlos, berhasil membuat Charlos terhempas cukup jauh hingga melubangi tembok yang ia lewati. Charlos menggelinding keluar ruangan itu hingga kini ia berhenti di tepi jalan, ia lalu dengan cepat memposisikan dirinya setengah berdiri. Mata Charlos sangat tajam mengarah pada tempat Alan kini berada, sepertinya sebentar lagi Alan akan menyusulnya keluar ruangan itu. Semua orang dibuat terkejut dengan apa yang terjadi barusan, orang-orang di sana nampak pergi keluar ruangan itu berbondong-bondong. Jangan lupakan media yang saat itu ada di sana untuk meliput, mereka seperti memiliki sebuah berita besar untuk disiarkan. "Cepat nyalakan kameranya, rekam semua yang terjadi saat ini, jangan biarkan sedetik pun terlewat," ucap salah seorang wartawan. "Tunggu di sini sebentar Jeanne, aku akan mengurus orang ini dengan cepat," ucap Alan penuh emosi. Alan melesat cepat menuju ke arah Charlos, dan berusaha untuk mendekati ia kembali. Ketika Alan keluar dari ruangan itu, tiba-tiba satu gelombang cukup kuat mengarah padanya. Gelombang kuat yang datang dari atas langit itu membuat Alan sedikit terkejut dan tak sempat untuk menahannya. "Rasakan itu bodoh," ucap Charlos yang kini telah berada di atas udara, setelah tadi ia terhempas keluar ruangan itu. Ternyata gelombang kuat yang mengenai Alan adalah ulah dari perbuatan Charlos. Saking kuatnya gelombang yang dilancarkan Charlos, sehingga merusak tanah yang mengenainya. Alan yang kini berada di atas tanah akibat gelombang kuat yang dilancarkan Charlos, mulai bangkit dan menatap ke arah Charlos. "Apa? Darimana dia mendapatkan kekuatan itu? Kekuatan yang sama sepertiku? Tanpa alat penyokong apapun, bagaimana bisa dia menembakkan gelombang kuat semacam itu?" Ucap Alan keheranan. Semua orang yang menyaksikan semua itu, mengeluarkan ekspresi yang berbeda-beda, adapula dari mereka yang melarikan diri. Sementara media yang kini mulai meliput kejadian itu, nampak fokus mengarahkan kamera mereka ke arah Charlos yang kini melayang di atas Alan. "Hei, bagaimana kau mendapatkan kekuatan itu? Apa yang telah kau lakukan Charlos?" Tanya Alan pada Charlos. "Hahaha, tidak usah kau pikirkan hal itu Alan, pikirkanlah dirimu sendiri saat ini, karena sebentar lagi kau akan mati di tanganku," ucap Charlos. "Apa yang terjadi padanya? Mengapa ia jadi seperti ini?" Ucap Alan memelankan suaranya. Di samping pertarungan Alan dan Charlos, sebuah kabar tentang lab yang hancur baru saja masuk ke telinga Profesor Tokuda yang kini sedang melihat pertarungan Alan dan Charlos. "Apa? Lab hancur? Bagaimana bisa? Apa jangan-jangan semua itu perbuatan Charlos?" ucap Profesor Tokuda yang kini melihat layar hologram dari jam tangannya. Baik Jeanne maupun Profesor Tokuda yang menyaksikan pertarungan mereka berdua, mulai khawatir karena pertarungan dua Metahuman ini mungkin akan menimbulkan kekacauan besar. Tokuda berinisiatif untuk membawa para tamunya untuk pergi meninggalkan tempat itu, sebelum sesuatu yang buruk terjadi. "Bagaimana ini, jika aku bertarung di sini, akan ada korban yang berjatuhan karena tabrakan gelombang yang mungkin akan kami lancarkan, aku harus membawanya pergi dari sini," ucap Alan. Dari kejauhan Profesor Tokuda berteriak ke arah Alan, ia bermaksud memberitahu Alan jika Charlos telah berbuat diluar batas.  "Apa yang kau lakukan Charlos, aku harus memberitahu Alan jika Charlos telah menghancurkan Lab penelitian, walaupun aku sedikit ragu jika dia yang menghancurkan Lab itu," ucap Profesor Tokuda. "Alan, jangan biarkan Charlos pergi, kalahkan dan tangkap dia, jika kau tak menangkapnya, sesuatu yang lebih buruk akan menimpa kota ini," ucap Profesor Tokuda pada Alan. Alan yang mendengar semua teriakan ayahnya itu merasa keheranan, pasalnya Profesor Tokuda seperti sedang berkata serius. Mendengar ucapan Profesor Tokuda, mata Charlos beralih fokus, kini ia menatap ke arah Profesor Tokuda yang mana sekarang ia sedang bersampingan dengan Jeanne. "Apa ini, apa yang kau katakan Profesor Tokuda? Oh ya bener juga, kau akan menjadi ancaman di masa depan jika tidak di musnahkan, lebih baik kalian berdua mati saja," ucap Charlos. Cahaya merah keluar dari kedua matanya, serta kilatan cahaya merah mulai menjalar di seluruh tubuhnya. Ia mengumpulkan energinya di kedua tangannya. Alan yang melihat itu berusaha menyerang Charlos dari bawah dengan gelombang Supersonic miliknya.  "Aku takkan membiarkanmu bertindak lebih jauh lagi Charlos, rasakan ini," Alan mulai melancarkan serangannya mengarah tepat ke arah Charlos, gelombang itu nampaknya cukup kuat. Charlos yang menyadari satu serangan mengarah padanya tiba-tiba memutar tubuhnya dan memantulkan gelombang kuat Alan mengarah pada Profesor Tokuda dan Jeanne. "Apa? Jeanne menghindarlah," ucap Profesor Tokuda pada Jeanne. "Aaaaa!!!" Teriakan dari mulut Jeanne tak sempat menghindari gelombang kuat yang mengarah padanya. Duarr! Satu gelombang kuat mengarah pada keduanya dan berhasil menghancurkan tanah yang dikenai gelombang itu. Alan berpaling menuju gelombang itu dibelokkan, matanya mulai melotot, dan ekspresi wajahnya seakan berubah. Seakan tak percaya dengan apa yang dilakukan Charlos, perasaannya kini campur aduk melihat kedua orang yang ia sayangi terhempas dan terdampar setelah terkena serangan itu. Dengan sekuat tenaga ia berteriak ke arah dua orang yang ia sayangi itu. "Tidak!" Teriakannya cukup keras dan berhasil memaparkan gelombang suara dari mulutnya, bahkan suaranya berhasil memecahkan kaca yang berada di sekitar sana. Tidak hanya mereka berdua, namun semua orang yang masih berada di sekitar sana, terkena efek gelombang yang dibelokkan Charlos itu. Bahkan awak media yang meliput pun tak luput dari serangan gelombang super kuat itu. Kini beberapa orang terlihat sudah tak sadarkan diri seketika. Alan bergegas cepat mengarah pada Jeanne, berusaha membantunya. Namun ketika Alan telah berada di hadapan Jeanne, Jeanne sudah tak merespon. Di hari pernikahannya ini, Alan harus kehilangan istrinya itu. Jeanne meninggal karena serangan gelombang yang dipantulkan oleh Charlos. "Jeanne! Bangunlah, bangunlah sayang, kau tak boleh mati dulu," ucap Alan tak kuasa menahan air matanya dan kini memeluk Jeanne yang sudah tak bernyawa. Alan benar-benar marah saat itu, bak tersambar petir, hatinya benar-benar hancur seketika. Alan mulai kehilangan kesadarannya, amarahnya memuncak dan memaksanya untuk mengeluarkan sebuah sinar dari seluruh tubuhnya. Sinar biru yang menandakan kekuatannya telah aktif. "Hohoho, apalagi ini, sudah cukup main dramanya, jika aku tak bisa memiliki Jeanne, maka lebih baik dia mati saja bukan? Ini adalah sebuah keadilan, dan untuk Profesor Tokuda, lebih baik ia mati saja. Jika masih hidup dia akan merepotkanku," ucap Charlos yang kini mulai turun menginjak tanah. Alan benar-benar dikuasai amarah, ia mulai berdiri dan perlahan mulai menatap ke arah Charlos. "Hentikan omong kosong mu b******n, jika kau ingin membunuh mereka, maka bunuh aku juga," ucap Alan. Tanpa aba-aba ia melesat cepat ke arah Charlos, dan melancarkan pukulan kuat secara bertubi-tubi. Gerakan Alan begitu cepat hingga Charlos kesulitan untuk melawan dan menangkis setiap pukulan yang Alan lancarkan padanya. Kini mereka cukup jauh meninggalkan tempat pertama mereka bertarung. Charlos benar-benar dibuatnya tak berdaya. Kekuatan Alan jauh lebih kuat dari musuh yang sebelumnya ia hadapi yaitu, Ultraviolet. Beberapa gedung nampak hancur karena pertarungan yang mereka lakukan di sana. Baik Alan maupun Charlos, mereka berdua kini saling melancarkan serangan terkuatnya. "Kuat juga dia, aku kira dia takkan sekuat ini, tapi aku jauh lebih kuat darimu sialan, rasakan ini," ucap Charlos melancarkan satu gelombang kuat mengarah pada Alan yang ada di hadapannya. Alan hanya menangkis setiap serangan Charlos, nampaknya amarah yang kini menyelimutinya menyebabkan Alan bertambah kuat. Charlos sedikit kesulitan untuk melawan Alan, namun ia pun berusaha mengeluarkan kekuatannya. Charlos berusaha mengeluarkan gelombang kuat lainnya dan usahanya membuahkan hasil, serangannya berhasil membuat Alan terhempas cukup jauh. Sementara semua orang yang ada di sana nampak berlarian ke sana kemari untuk menghindari area pertarungan dua Metahuman itu. "Rasakan itu, kau pikir aku tak bisa menyerangmu ya, akan ku akhiri ini dengan cepat," ucap Charlos. Alan yang kini terhempas cukup jauh, mulai bangkit kembali melesat ke arah Charlos yang saat ini juga sedang melesat menuju ke arahnya. Mereka berdua bertemu di pertengahan jalan dan saling menghantamkan satu pukulan kuat yang mereka lancarkan. Satu tabrakan gelombang cukup kuat berhasil menghempaskan beberapa benda yang ada di sekitar mereka. Keduanya kini saling beradu pukulan satu sama lain, hingga kini mereka terbang ke udara dengan masih beradu pukulan satu sama lain. "Hahaha, menyenangkan sekali, cepat keluarkan semua yang kau miliki padaku dasar sampah," ucap Charlos dengan mata yang menyala-nyala. Mereka kini seperti dua kilatan cahaya yang saling beradu, kekuatan luar biasa yang mereka lancarkan satu sama lain telah banyak menghncurkan gedung yang ada di sana. Alan lebih unggul bertarung di atas udara, hingga kini ia berhasil menghempaskan Charlos ke tanah, jalanan kota New York. "Sial, aku kalah olahnya," ucap Charlos yang kini nampak mengeluarkan darah dari mulutnya. Alan mendarat sempurna dan melangkah mendekati Charlos, tetapi ia seperti kehilangan keseimbangannya. Matanya yang menyala-nyala itu nampak begitu menyeramkan. Ketika Alan semakin mendekati Charlos, tiba-tiba ia terjatuh. "Sepertinya aku sudah tak sanggup lagi mengendalikan kekuatan ini," sepertinya ia kehabisan energi setelah baru saja bertarung melawan Charlos. Charlos yang tergeletak di jalanan itu, kini mulai berdiri dan meninggalkan tempat itu. "Aku harus pergi sebelum tentara Metahuman datang ke sini, walaupun aku memiliki banyak kesempatan membunuhnya, namun lain kali saja setelah aku suntikan serum ini," ucap Charlos meninggalkan tempat itu.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD