Ambisi Charlos

1504 Words
Dirasa tak ada satu orang pun yang menggubris perkataannya, Charlos mulai bertindak menuju salah seorang Profesor yang tadi berbincang-bincang dengannya. Tepat dihadapannya, ia menyodorkan serum sulfur yang baru saja ia ambil kepada Profesor itu. "Suntikan ini padaku dan kau akan ku biarkan hidup," ucap Charlos dengan tatapan mata yang menyala-nyala. Orang-orang di lab itu nampak kebingungan, mereka seperti mencari-cari cara agar terbebas dari Charlos saat ini. Beberapa orang nampak ingin menghubungi markas militer, tetapi hal itu selalu disadari oleh Charlos, sehingga akhirnya ia benar-benar merusak semua alat komunikasi yang berada di seluruh ruangan itu. "Bagaimana ini, kita tak bisa menghubungi siapapun, kita tak bisa keluar dari tempat ini, karena pintu keluar ada di hadapan orang itu," ucap salah seorang staff yang berada di sana. "Jangan mencoba melawanku, aku sudah mengingatkan kalian, jika masih ada yang nekat melawan, aku tak segan segan membunuh kalian semua," ucap Charlos cukup membuat orang-orang di sana ketakutan. Profesor yang kini berada di hadapan Charlos tak bisa berucap apapun, tetapi jika ia menuruti Charlos mungkin akan semakin berbahaya. Tampaknya Profesor itu memiliki rencana yang lain. "Baiklah, aku akan menuruti kemauanmu," ucap Profesor itu dengan tatapan tajam pada Charlos. "Hahaha, bagus! Ini yang aku inginkan," ucap Charlos. "Tetapi sebelum itu, aku harus menggunakan pelindung agar aku terhindar dari radiasi yang nantinya akan terjadi," ucap Profesor. Charlos tak menaruh curiga sedikitpun pada Profesor itu, akhirnya ia mengijinkan Profesor untuk mengambil semua peralatan yang ia butuhkan. Sementara staff yang lain hanya bisa pasrah dengan keputusan yang telah diambil wakil dari Profesor Tokuda itu. Semua orang nampak keheranan kenapa bisa ia menuruti kemauan Charlos. "Tunggu dulu, ruangan itu kan? Apa mungkin Profesor akan melakukan itu?" Ucap salah seorang staff yang melihat Profesor menuju sebuah ruangan di ujung tangga. Tak lama kemudian Profesor yang baru saja beranjak dari tempatnya menuju ruangan peralatan akhirnya kembali. Ia seperti menyembunyikan tangannya. Tatapan mata Profesor itu nampak mengeluarkan aura yang berbeda. "Kau pikir aku akan menuruti kemauanmu ya? Rasakan ini," ucap Profesor mengarahkan kedua tangannya pada Charlos. Ternyata Profesor itu masuk ke dalam ruangan peralatan Metahuman. Di dalam sana terdapat peralatan penyokong Metahuman terbaru dan tercanggih. Dari awal ia tak pernah berencana membantu Charlos, ia sengaja menuruti perkataan Charlos agar dapat menjangkau ruangan itu. Dengan segenap kepercayaan dalam dirinya, Profesor itu menembakkan satu gelombang kuat ke arah Charlos, dan berhasil membuat Charlos terhempas menabrak dinding lab. Brukk! Profesor itu berhasil menjauhkan Charlos dari jangkauan para staffnya, kemudian ia meminta yang lain mengambil alat penyokong Metahuman untuk melindungi diri mereka masing-masing. "Cepat menghindar dari sana, pakai alat penyokong yang aku gunakan untuk melindungi kalian," ucap Profesor itu dengan suara yang lantang. Dengan cepat mereka memasuki ruangan alat penyokong itu dan sesegera mungkin memakainya. Bukannya melarikan diri, mereka nampaknya hendak melawan Charlos secara ramai-ramai. Setelah semua orang memasuki ruangan itu, Charlos pun berdiri dan memasang raut wajah yang penuh amarah. "b******n! Apa kau cari mati? Rasakan ini bodoh," Charlos yang kini diselimuti amarah akhirnya melancarkan satu serangan gelombang cukup kuat menggunakan tangannya. Satu serangan yang Charlos lancarkan berhasil menghempaskan Profesor itu dan seketika gelombang kuat itu membunuhnya. Sementara para staff yang lain kini nampak keluar dari ruangan itu. "Apa? Lihat itu, Profesor telah dibunuh oleh orang itu," ucap salah seorang dari mereka. "Tak bisa dibiarkan, kita harus menghentikannya," ucap salah seorang yang lainnya. Mereka mulai menyerang dan menembakkan gelombang kuat menuju arah Charlos. "Dasar sampah tak berguna, sebaiknya dari awal aku membunuh kalian semua, kalian pikir kalian itu siapa ingin menyingkirkanku? Rasakan ini," Charlos melancarkan gelombang kuat dari kedua tangannya, yang akhirnya memaksa dua gelombang dari arah saling berlawanan beradu. Tabrakan gelombang cukup kuat itu berhasil menghancurkan lab seketika, suara ledakan hancurnya lab itu bahkan terdengar sampai radius 1 kilometer. Tak lama setelah itu Charlos nampak keluar dari lab itu dan terbang ke atas awan, sementara orang-orang yang berada di lab itu nampak telah meregang nyawa mereka masing-masing atas ledakan yang baru saja terjadi. 7. Ia mencuri serum itu dan menemui temannya yang ada di bar. "Aku tak perlu repot-repot menghancurkan lab ini, karena sekarang lab ini telah hancur tanpa diminta sekalipun, dan yang lebih penting aku mendapatkan serum ini, aku akan meminta Ryan menyuntikkan serum ini padaku," ucap Charlos yang kini terbang melesat cepat meninggalkan lab itu. Tak ada saksi mata di sana, karena orang-orang yang terkena efek ledakan itu semuanya telah mati, baik orang yang berada di lab maupun di luar lab, nampaknya kini takkan mudah untuk mendeteksi siapa yang bertanggungjawab atas hancurnya lab itu. Kehancuran lab itu tentu akan memicu masalah baru untuk Amerika Serikat. Pasalnya jika World Goverment tahu akan hal ini, mungkin mereka akan mendapatkan perlakuan sama seperti yang Uni Soviet tengah rasakan saat ini, yaitu pembatasan bahkan pencekalan yang berhubungan dengan Metahuman. Charlos yang tadi melesat cepat meninggalkan lab itu, ternyata ia terbang untuk menemui Alan. Kedatangannya saat ini bukan saja karena ia marah dan ingin membunuh Alan, namun ia pun ingin melampiaskan semua kekesalannya karena kini Alan akan menikah dengan seseorang yang Charlos cintai. "Akan kutunjukkan jika kau tak pantas mendapatkan apapun, yang pantas mendapatkannya adalah aku, aku tak bisa berpura-pura lagi untuk sekarang, tekadku sudah bulat, akan kuhabisi dia dengan cepat, dengan begitu tujuanku akan tercapai," ucap Charlos yang kini masih terbang menuju tempat pernikahan Alan. Sesampainya ia di sana, ia melihat para tamu undangan yang telah ramai di tempat kediaman Alan, Ia merasa dikucilkan karena Alan tak mengundangnya. Charlos mendarat dengan santai seolah sesuatu pernah terjadi sebelumnya. Semua orang yang menyadari kehadiran Charlos, mata mereka kini tertuju pada Charlos, Metahuman terkuat nomor 2 yang dimiliki Amerika Serikat, itulah julukannya saat ini. Charlos berjalan santai memasuki ruangan dan menuju mereka berdua, seseorang nampak menyapa Charlos, tetapi tak ia gubris sama sekali. Matanya hanya tertuju pada dua orang yang kini saling melempar senyum. Alan yang baru menyadari kehadiran Charlos, lalu mengapanya. "Hai Charlos, maafkan aku karena acara yang kulakukan ini mendadak dan tak mengundangmu," ucap Alan dengan senyum lebar di wajahnya. Jeanne nampak terlihat malu-malu ketika Charlos menuju ke arah mereka. Sebenarnya Jeanne lah yang meminta Alan agar tidak mengundang Charlos, karena ia tahu jika hubungannya dengan Alan adalah sebuah kesalahan di masa lalu. Charlos adalah pacar Jeanne sebelum mengenal Alan, tetapi ketika mereka saling mengenal, Jeanne meninggalkan Charlos dan lebih memilih Alan. Tak ingin acara pernikahannya gagal akhirnya Jeanne meminta Alan agar tidak mengundang Charlos, karena Jeanne tahu Charlos adalah sahabat baik Alan. "Hahaha, apakah pernikahannya berjalan lancar Alan? Sepertinya kalian nampak bahagia ya?" Tanya Charlos masih tidak menunjukkan ekspresi kesal. "Hahaha iya, kau senang kan jika aku menikahi Jeanne?" Tanya alan, yang membuat Charlos semakin tak bisa menyembunyikan kekesalannya itu dibalik senyuman yang ia lemparkan. Akhirnya Charlos benar-benar tak bisa menahan kekesalan dan emosinya, tiba-tiba ia mengeluarkan kata-kata yang cukup memprovokasi. "Hahaha bahagia ya? Iya benar bahagia, kau adalah orang yang telah merebut semua dariku, kau seharusnya tak berada di sana, seharusnya adalah aku, akulah yang pantas mendapatkan semua yang kau miliki sekarang," ucap Charlos. "Hei apa yang kau bicarakan Charlos? Kau sedang bercanda kan?" Tanya Alan yang nampak kebingungan dengan apa yang Charlos katakan. Hal itu membuat Jeanne cukup khawatir, Jeanne tahu saat ini Charlos sedang tidak bercanda dengan semua omongannya, Charlos sedang serius dengan semua yang ia ucapkan. "Hadirin sekalian aku minta perhatiannya," ucap Charlos. Charlos nampak meminta para tamu undangan melihat kearahnya dan mendengarkan apa yang ingin ia sampaikan. Semua orang yang ada di sana tentu saja mengalihkan perhatiannya me arah Charlos. "Orang ini, ya benar, orang yang kalian kenal dengan sebutan Supersonic, idola baru yang kalian sebut Metahuman terkuat adalah orang yang memiliki kebusukan yang luar biasa," ucap Charlos. Perkataan dari mulut Charlos berhasil membuat semua tamu yang ada di sana terkejut, mereka tak menyangka Charlos akan berbicara semacam itu di hadapan semua orang. "Hei, bukankah itu Charlos? Metahuman terkuat kedua setelah Supersonic?" Ucap salah seorang tamu yang kini melihat ke arah mereka. "Iya kau benar, apa yang sedang ia bicarakan? Sepertinya ia sedang mengatakan sesuatu," balas seseorang yang ada di sampingnya. Kebetulan di sana ada beberapa media yang meliput acara prosesi pernikahan Metahuman terkuat itu. Media yang awalnya merekam momen pernikahan Supersonic, kini mereka terfokus pada seseorang yang bernama Charlos itu. "Hei, cepat rekam itu, sepertinya akan ada berita besar mengenai Supersonic," ucap salah seorang wartawan. Charlos melanjutkan perkataannya, dan mulai berkali-kali membahas tentang masa lalu Alan dengannya. "Orang ini adalah seseorang yang hanya bisa merebut sesuatu dari orang lain, setelah mengambil posisiku sebagai Metahuman terkuat, kini ia mengambil kekasih hati yang aku cintai, orang ini hanyalah sampah tak berguna," ucap Charlos penuh emosi. Sontak pernyataan Charlos membuat semua orang yang hadir di sana semakin terkejut, begitupun dengan Alan dan Jeanne. "Hei apa yang kau bicarakan Charlos? Apa yang kau maksud?" Tanya Alan kebingungan karena Charlos tiba-tiba berkata seperti itu. "Jangan pura-pura bodoh Alan, kau adalah pagar penghalang ku untuk menuju pintu kesuksesan yang aku tuju, kau adalah sumber masalah yang selalu mengacaukan semua mimpiku, kau tak pantas mendapatkan ini," ucap Charlos penuh emosi. "Dan kau, kau w************n yang sangat mudah berpindah ke lain hati, jalang yang tak tahu berterimakasih, kau tak pantas hidup di dunia ini, oh tidak, maksudku, kalian berdua tak pantas berada di dunia ini," ucap Charlos penuh amarah dengan mata yang seakan menyala. "Jaga ucapanmu Charlos! Aku tak bisa mengampunimu jika kau terus berkata omong kosong semacam itu," ucap Alan mulai tersulut emosi karena Charlos telah lancang menjelekkan Jeanne di hadapannya dan di hadapan semua orang.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD