The Dark Age

200 Words
Kami yang melihat hal tersebut secara langsung dengan mata kepala kami sendiri langsung syok dan panik lalu segera pergi meninggalkan tempat itu sebelum hal yang lebih buruk terjadi. Suasana menjadi mencekam, orang-orang berlarian menyelamatkan diri. "Cepat! Cepat! Cepat!" teriak salah seorang warga. Kami langsung mengambil motor kami di parkiran lalu segera pergi menuju titik evakuasi. Kondisi jalan cukup kacau saat itu bahkan ada yang nyaris tabrakan, semua warga juga keluar dari rumahnya masing-masing menuju ke titik evakuasi. Kami tiba di sebuah sekolah dasar desa setempat, sudah ada banyak orang berkumpul disana. Semua orang terlihat takut dan panik tapi ada juga yang terlihat tenang dan bahkan santai. Setelah berada disana selama beberapa jam akhirnya kami memutuskan untuk pulang ke rumah, keluarga kami di rumah juga khawatir dengan keadaan kami berempat dan menyuruh kami agar cepat pulang. Di perjalanan yang seharusnya kami lalui dengan perasaan senang setelah berlibur malah menjadi tegang. Keadaan di jalan juga cukup mencekam dengan langit hitamnya yang seharusnya terang benderang mengingat hari sudah menjelang siang. Jalanan dan bangunan-bangunan yang kami lalui juga sudah mulai tertutupi oleh abu yang sudah menyebar dimana-mana. Tidak ada tanda-tanda matahari akan menunjukan sinarnya. Sepertinya kegelapan akan menyelimuti pulau ini dalam waktu yang lama.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD