PENYAMARAN

1252 Words
"Selamat pagi semuanya!" ucap seorang yang baru masuk ke dalam ruangan produksi "Pagi Bu...!" serentak semua orang menjawab ucapannya "Untuk hari ini, ada beberapa line yang harus lembur karena kita kekurangan stok barang!" ucapnya "Baik Bu....!" semua orang menjawabnya kembali "Nama-nama yang ikut daftar lembur sudah tertera di papan pengumuman. Jadi tidak bisa menolak karena itu sudah keputusan boss pemilik perusahaan ini!" perintahnya "What's...? Sejak kapan aku buat peraturan seperti itu...? Gak bener nih...!! Baru kurang dari 6 bulan aku tinggalkan perusahaan ini untuk mengembangkan butik baruku... Ternyata ada yang berani menggunakan namaku....! Lihat saja aku pasti temukan pelakunya!!" gumaku dalam hati "Hey kamu yang di pojok sana..!" tunjuk wanita itu yang menujuk ke arah ku "Saya Bu?" aku mengacungkan tangan "Ia...! Kamu anak baru kan..?" tanya wanita itu "Ia Bu!" jawabku "Kalau begitu, kamu juga ikut lembur dengan team yang lembur malam ini...! Karena kamu anak baru, jadi kamu tidak dapat bayaran untuk lemburannya!!" ucapnya dengan wajah datar "Hah....!! Kenapa Bu..?? Kenapa saya tidak dapat bayaran..? Kan saya ikut lembur juga untuk ikut bekerja bukan buat nonton!!" jawabku "Beraninya kamu berbicara seperti itu pada saya...!! Mau saya pecat kamu hari ini juga?" teriak wanita itu "Eh...enggak Bu maaf!!" ku coba tahan amarahku "Dasar orang miskin..!! Masih untung di kasih kerja. Sudah-sudah..!! Cepat semuanya kerja!" perintahnya "Ku tandai dulu wanita kurang ajar itu!!" gumaku dalam hati Sementara itu di kantor suamiku ia sedang mendengarkan percakapanku tadi melalui handphone karena dia bisa melacakku lewat gelang yang ia berikan "Siap, wanita kurang ajar itu..? Berani-beraninya dia membentak istriku!" ucap mas Khaled yang begitu kesal Sementara itu situasi di perusahaan media "Duh... Apes banget aku dapet lemburan...!!" ucap Sisi seorang karyawan di sana "Ia nih... Udah pulang malem kalau ada yang belum kelar ntar di omelin juga!!" ucapa nikol karyawan laki-laki yang bertugas di bagian finishing "Kamu anak baru ya?" tanya Mira "Ia... Saya baru masuk hari ini!" aku jawab pertanyaannya "Duh..! Aku jadi kasihan sama kamu. Baru masuk udah ketemu lemburan. Kenalin aku Mira dia Sisi kami di bagian packing bareng sama kamu, dan itu nikol dia bertugas menjadi finishing!" Mira memperkenalkan mereka padaku "Salam kenal... saya Riri..!" aku jawab perkenalan itu "Sebenarnya, sejak ADM kita di ganti kita-kita di sini udah pada gak betah kerja...!! Tapi ya karena butuh, kita tetap bertahan!" keluh Sisi di hadapanku "Kenapa...?" tanyaku "Kamu jangan bilang ke siapapun ya kalau kita yang cerita, takutnya ada yang menyampaikan pada atasan kita!!" ucap Mira Aku makin penasaran saja. "Ia, saya gak akan cerita ke siapa-siapa. Emangnya ada masalah apa?" tanyaku yang begitu penasaran "Dengar-dengar sih Bu Ami itu adiknya direktur utama di perusahaan sini. Jadi kalau ada yang berani lawan dia pasti langsung di pecat.! Terus kamu sebagai karyawan baru mending hati-hati sama dia!" cerita Mira begitu panjang tentang kelu kesah para karyawan "Jadi ini yang terjadi setelah ku serahkan perusahan ku pada Kartika, dia berani main-main denganku... Pantas saja laporan keuangan selalu terlambat!" gumaku dalam hati "Sudah-sudah ngerumpi nya ayo kita kerja. Nanti emangnya kalian mau pulang tengah malam!" ucap Sisi Ternyata melelahkan juga bekerja lembur... Ketikan jam istirahat aku hanya mengirim sebuah pesan pada suamiku bahwa aku akan pulang terlambat dan dia malah menjawab akan menjemputmu saat jam pulang. "Mana ya mas Khaled?" ucapku yang menunggu sendirian di depan gerbang perusahaan Handphone ku berbunyi... Ternyata suamiku yang menelpon "Hallo mas... mas dimana?" tanyaku "Mas didekat mobil kamu! Ada pak Ahmed dan temannya datang!" jawab suamiku "Kirain mas bawa mobil sendiri, ya udah aku ke belakang dulu!"jawabku Ternyata suamiku sedang bersama pak Ahmed dan rekan sopir pak ahmed.. entah apa yang sedang mereka obrolkan "Selamat malam!" ucapku pada mereka "Selamat malam nyonya Riana. Saya datang untuk menjemput anda!" senyum suamiku "Eh..!! Ia,ayo kita pulang!" ucapku "Baiklah mas semuanya... Saya mohon pamit... Terimakasih telah menjaga boss saya!" ucap mas Khaled suamiku "Waduhhh...!! Perasaanku gak enak nih!!" guma ku dalam hati "Silahkan masuk nyonya!" ucap suamiku dengan senyum mencurigakan **** Di perjalanan pulang "Mas, udah makan belum..?" tanyaku "kenapa emangnya..?" jawabnya ketus "Dih... Marah ya? Kok mas jemput aku kan aku bawa mobil...?" ucapku "Salah... Kalau suami jemput istri?" suamiku masih menjawab dengan ketus "Engga juga sih mas... Tapi mobil mas kemana? Mas kesini naik apa?" tanyaku "Tadi mas di antar sama pak Guna dan dia mas suruh pulang bawa mobil mas!" dia masih ketus juga...!! "Owh...! Kirain jalan kaki mas!" ku coba menggoda nya "Ya udah besok mas jemput kamu nya jalan kaki!!" dia masih ketus "Kayaknya bakal merajuk lama nih!!" ucapku dalam hati "Padahal aku gak tau apa penyebabnya dia begini....Huhu habisslah aku malam ini!!" gumaku "Kenapa?" tanya suamiku "Engga mas....!" jawabku "Kamu udah makan belum?" tanya suamiku "Belum mas... Tadi makanannya gak enak banget!!" jawabku "Ya udah cari makan yuk mas juga laper!" ajaknya "Mas belum makan?" tanyaku "Belum.... Mas tunggu kamu katanya kamu pulang jam 9 ini udah jam setengah 12... Kamu ngapain aja?" ucap suamiku "Emm... Mas jangan marah ya...!! Kayaknya banyak masalah di perusahaan... Jadi aku mau tau lebih banyak dulu!!" jawabku "Terus sampai kapan kamu mau menyamar?" tanya suamiku "Kok mas tahu?" tanyaku "Mas tahu semuanya!" jawab suamiku "Jangan bilang tadi mas tanya-tanya ke pak ahmed dan kawan-kawannya?" ucapku "Ya enggaklah...!!" bantah suamiku "Terus mas tahu dari siapa??" tanyaku Suamiku mengentikan mobil diparkiran sebuah restoran ketika berhenti ia memegang tanganku yang memakai gelang pemberiannya "Ini...!! Mas tahu semuanya dan mas dengar semuanya juga...! Hampir saja tadi pagi mas samperin kamu ke sana dan gampar semua karyawan yang kurang aja sama kamu!" ucap suamiku dengan kesal dan tanpa sengaja mengepal tanganku dengan kuatnya "Sakit mas...!!" aku meringis kesakitan "Maaf sayang mas gak bermaksud!" dia langsung berubah ekspresi dari menyeramkan menjadi khawatir "Ia mas.. Gak papa kok...!" kujawab agar dia tidak berlebihan "Bener gak sakit?" tanya suamiku "Ia mas... Dikit doank, kan udah nyampe.. Kita makan dulu yuk aku lapar!" kualihkan pembicaraan Suamiku diam dan turun dari mobil kemudian membukakan pintu untukku Kami pun masuk ke dalam restoran dengan menggunakan ruangan VIP supaya tidak ada yang mengenali kami "Pesan lah....!" ucap suamiku yang cemberut lagi "Mas mau makan apa?" tanyaku "Mas gak laper.... Kamu aja!" jawabnya ketus lagi "Dih.... Katanya mas belum makan??? Ayo donk, jangan gitu!"kucoba merayunya kembali "Terserah!!!" dia acuh... "Ya udah aku pesan sesukaku aja!" Karena ini ruangan VIP tidak ada siapapun kucoba merayu suamiku yang marah Kududuk mepet dekat dia dan bermanja "Mas kenapa sih...??? Marah karena apa??? coba bilang..!" Rayuku dengan suara lembut "Dih ngerayu....!" sindirnya "Terus aku harus apa masku sayang....???" kukecup pipi manisnya "Kamu jangan mulai ya???" ucapnya yang sudah mulai tergoda "Kenapa??? masa gak boleh rayu suami sendiri?" aku semakin menggodanya dan kukecup bibirnya dengan lembut Ya suamiku memang penuh hasrat... Dia tidak pernah menolak ketika aku menggodanya... Walau semarah apapun dia tidak pernah menang dengan rayuanku "Sepulang dari sini... Mas gak akan lepasin kamu!!" bisiknya di telingaku "Oke...! Aku mau tau apa yang akan mas lakukan?" kupeluk erat suamiku sebuah ketukan pintu mengagetkan kami aku yang duduk di pangkuan suamiku tiba-tiba berpindah ke kursi sebelah dengan kocaknya aku terpeleset sehingga ketika pelayan masuk dia menyaksikanku terjatuh "Nyonya tidak apa-apa..?!" tanya pelayan itu "Dia tidak apa-apa, dia tadi kaget tiba-tiba ada kecoa di bawah kursi!" jawab suamiku "I-ia. Tadi saya kaget banget!!" jawabku "Masa ada kecoa? Kayaknya saya harus lapor ke bagian kebersihan. Apa perlu pindah ruangan nyonya dan tuan agar bisa lebih nyaman?" tanya pelayan itu "Tidak usah, tidak usah. Saya tidak apa-apa kok!" ucapku "Dasar..! Dia tidak peka kalau kecoanya itu dia!!" bisik suamiku Ku coba tahan tawa... Pelayan itu segera menata makanan di meja kami.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD