MARAH & CEMBURU
"Hari ini mas ada rapat dengan kolega dari Korea dan mungkin mas pulang terlambat." ucap mas khaled (suamiku)
"Ya dia adalah suamiku di dalam rumah saja. Tapi di luaran dia adalah seorang boss besar di perusahaan ternama dan no.1 di sini (negara kelahiran suamiku) dia juga adalah seorang pewaris tahta kerajaan"
Kami tinggal di sebuah Negara yang di pimpin oleh seorang Raja...
"Baik lah mas... Aku juga ada acara malam ini bersama karyawan-karyawan di butik, kebetulan hari ini aku mau makan-makan dengan semua karyawan di butik karena kami telah mendapatkan kontrak dari perusahan brand ternama yang dulu aku ceritakan padamu." jawabku sambil tersenyum
"Wah...hebat sekali istriku..." senyum khaled sambil memeluk dan mengecup keningku
"Kalau begitu Mas akan kirimkan hadiah ke butik ya, sebagai ucapan selamat dari Mas." kata suamiku sambil tersenyum
"Gak usah mas." ucapku
"Kenapa, Kan sebagai ucapan selamat dan hadiah untuk istriku yang cantik ini." ucapnya yang mencium tanganku
"Ikh gombal, Pagi-pagi udah gombal." ucapku yang salah tingkah
"Beneran bukan gombal sayang." dia memberikan senyum
"Udah akh, sana pergi kerja nanti terlambat." ku dorong tubuhnya
"Kiss dulu donx sayang." rayunya
"Ogah.." ucapku
"Ya udah Mas gak kerja." dia malah berbalik dan duduk kembali di tempat tidur
"Ih, nyebelin.." kucium pipi suamiku
"Ya sudah kalau begitu ayo kita berangkat." ajaknya
"Aku bawa mobil sendiri." ucapku
"Ia Mas tahu, Tapi kita berangkatnya bareng." ucapnya
"Ia deh." ucapku
***
Kami turun ke bawah dengan bergandengan tangan... Ya usia pernikahan kami baru seumur jagung... Mungkin di waktu ini adalah masa-masa kami memadu kasih...
Aku pergi ke butik dan dia pergi ke Perusahaannya... tanpa terputus pembicaraan kami di layar ponsel...
***** sesampainya di butik *****
"Pagi Bu." sapa Hanna sekretarisku
"Pagi Han... Gimana rencana untuk sore ini sudah kamu atur Han..?" tanyaku
"Sudah Bu. Semuanya sudah saya atur dan sesuai permintaan Ibu saya sudah umumkan ke semua staf dan karyawan termasuk security , saya sudah dapat pengganti untuk jam malam jadi mereka juga bisa ikut makan-makan bersama dengan kita." jawab Hanna
"Baik lah Hann... Selesaikan pekerjaan kalian sampai jam 4 sore lalu kita berangkat ke restoran." ucapku
"Baik Bu." jawab Hanna
**** Jam 4 sore mereka semua sudah siap-siap untuk berangkat ****
~ sesampainya di restoran ~
"Baiklah semuanya acara makan-makan hari ini untuk merayakan keberhasilan yang telah kita dapatkan,maka nikmatilah semuanya." kata Hanna asistenku
"Ia Bu Hanna." semua karyawan di butikku bertepuk tangan dengan meriah
"Ya aku sangat bersyukur karena keberhasilan yang kudapat ini berkat kerja keras dan usahaku bersama mereka
" ucapku dalam hati
Tapi di meja sebelah. Aku melihat suamiku juga sedang bersama rekan kerjanya
Kami hanya saling menatap mata
"Hai tampan.... Maaf aku terlambat." kata seorang wanita yang menghampirinya (Anud dia adalah sepupu suamiku yang pernah di jodohkan dengannya, akan tetapi suamiku menolak perjodohan itu, aku bahkan tidak bisa mengenali nya karena dia telah mengubah penampilannya)
**** Setelah pangeran kedua mengumumkan perubahan yang membuat di hapusnya peraturan bercadar di negara ini... Dan wanita bisa membuka cadar dan bersosialisasi dengan masyarakat , ternyata banyak sekali kaum hawa yang langsung membuka aurat mereka... Dulu negara ini adalah negara yang tertutup..Di mana wanita dan pria tidak boleh berada di tempat yang sama... Ternyata sangat banyak perubahan selama tujuh tahun setelah kepergianku dari Negara ini*****
"Siapa wanita itu..?" Aku bertanya dalam hati
"Tidak apa-apa santai saja." jawab Suamiku
Wanita itu duduk dengan menempel pada suamiku
Seketika moodku berubah
"Akh, Siapa w************n itu...? Tiba-tiba main nempel saja pada suami orang!" guma ku yang seketika terbakar api cemburu
"Apa Bu, Tadi ibu bilang apa saya kurang dengar?" tanya Hanna sambil melirik ke arah tatapanku yang terus melirik ke meja suamiku
"Mereka siapa, Apa ibu mengenal mereka?" tanya Hanna
"Eh, E-enggak kok saya hanya lagi lihat-lihat keliling saja ternyata restoran ini bagus juga ya konsepnya!" jawabku sambil mencari alasan
"Masa sih Bu, Menurut saya biasa aja, Kan tiap ada perjamuan kita sering kesini." kata Hanna
"Sudah , Sudah kita kesini kan mau makan bukannya mau ngerumpi." ucapku
"dasar Hanna dia itu selalu kepo!"
Kelakuan wanita itu benar-benar membuatku cemburu
Dia terus mendekati suamiku
merayu bahkan membelai suamiku
"Akhhhhh...! Aku gak tahan lagi, Mas Khaled juga sama sekali tidak menolak." aku makin marah rasanya ingin meledak, huhu inikah rasa cemburu itu?
*** Mas Khaled diam saja seolah dia menerima semua itu ***
"Semuanya silahkan nikmati makan-makan sore ini dan kita akan lanjut sampai waktu makan malam. saya permisi sebentar." aku bangkit dari kursi dudukku dan rasanya ingin mencakar wajah wanita tak tahu malu itu
"Eh, Bu Riri mau kemana?" tanya Hanna
"Saya mau ke toilet sebentar." jawabku
"Hanna ikut ya." ucap Hanna
"Mau ngapain?" tanyaku
"Ya mau ke toilet lah bu... Masa mau tidur!" jawab Hanna sambil tersenyum
Semua karyawan ku tersenyum
"Ya sudah ayo." ajakku
Aku sengaja berjalan melewati meja suamiku dan berpura-pura jatuh dan menyenggol meja
Seketika jus yang ada di depan suamiku tumpah pada wanita yang merayu nya
"Syukurin...!" hatiku bersorak gembira
Tetapi wanita itu malah sengaja meminta suamiku untuk mengelapnya
"Khaled, tolong lap pakaianku." ucapnya dengan manja
Lalu pak Gunawan menghampiri mereka dan segera mengambil tissue dan mengelap nya sebelum suamiku melakukannya
"Gawat ini, Bisa-bisa terjadi perang dunia kedua!" dalam hati pak Gunawan
"Sini Bu biar saya saja yang bersihkan." ucap pak Gunawan yang mengelap
"Gak usah, gak usah, Saya bisa sendiri." ucap wanita itu sambil menatapku
"Hey, kamu bukannya minta maaf malah berdiri saja. Lihat baju saya jadi kotor, Kamu tau tidak harga baju saya ini mahal dan kamu mana mungkin bisa membelinya!" teriak wanita menyebalkan itu
"Maaf saya tidak sengaja, kebetulan tadi kaki saya ke pleset maaf ya mba yang kaya!" jawabku yang menahan kesal
"Hey apa maksudmu?" wanita itu berdiri dan mengacungkan tangan menujuk padaku
"Bukankah Anda sendiri yang bilang kalau baju anda mahal dan saya tidak mampu membelinya, Berarti anda ingin saya mengakui anda orang kaya!" jawabku sambil tersenyum sinis
"Hey, Kamu tau tidak kamu sedang bicara dengan siapa?" teriak wanita yang tidak tahu malu itu
"Tidak!" jawabku yang sengaja membuatnya kesal
"Asal kamu tahu ya, Saya ini tunangannya tuan Khaled pemuda terkaya di negara ini sekaligus dia adalah pangeran di negara ini!" teriak wanita itu
Pak Gunawan yang sedang meminum air tiba-tiba batuk-batuk
"Sayang, Lihat wanita ini bukannya minta maaf dia malah bersikap sombong seperti itu!" wanita tidak tahu malu itu merangkul tangan suamiku
Mas Khaled tidak mengeluarkan sepatah kata pun
"Idih, Jijik, Jadi wanita kok lebay banget sih!" ucap Hanna yang meledek
"Siapa kamu, Main ikut campur saja!" tanya Anud wanita menyebalkan itu
"Saya asisten Bu Riyana orang yang ada di hadapan Anda, Dan sekalian saya ingin memperkenalkan boss saya. Dia adalah pemilik butik no.1 di USA dan di Negara ini beliau sedang mendirikan sebuah butik baru, Dan pakaian anda menurut saya itu edisi 10 bulan yang lalu dan kalau di bilang mahal itu sekarang ada Diskon 75% di setiap toko pakaian ternama di luar Negeri!" sindir asistenku yang suka kepo ini
Aku tidak bisa menahan tawa
Hanna benar-benar menjatuhkan harga diri wanita itu
"Sayang, Lihat dua wanita itu. mereka menghinaku." rayu wanita itu pada suamiku
"Lalu anda mau apa?" tanya suamiku
"Berikan mereka pelajaran sayang, Bila perlu usir mereka dari Negara ini. Mereka telah menghinaku!" suaranya begitu manja semakin membuatku jijik
Suamiku berdiri menghadapku dengan wajah senyum
"Nyonya saya minta maaf atas ketidak sopanan rekan bisnis saya." ucap Suamiku sambil menyodorkan tangannya untuk bersalaman
"Saya tidak butuh maaf anda Tuan!" jawabku dengan ketus
"Awas aja ya kalau pulang ke rumah tau rasa nanti!" gumaku
Lalu pak Gunawan menghampiri kami
"Maaf nyonya, Perkenalkan saya Gunawan asisten pribadinya tuan Khaled jika ada yang ingin anda bicarakan bisa melalui saya. Dan untuk kejadian ini saya mewakili Tuan saya minta maaf yang sedalam-dalamnya!" kata pak Gunawan yang gugup
"Nyonya saya bisa jelaskan semua ini, saya mohon nyonya jangan marah." bisik pak Gunawan padaku
"Baiklah karena saya memiliki acara yang lebih penting dari hal konyol ini saya permisi!" kutatap suamiku dengan tatapan marah
***
Di toilet
"Bu kenapa ibu mengalah?" tanya Hanna
"Ngapain juga saya harus meladeninya!" jawabku yang masih terbakar api amarah
"Tapi wajah ibu kaya kesel gitu." Hana menatapku
"Sudah, sudah saya tidak apa-apa lebih baik kita kembali, Kasihan yang lain pada nunggu!" kuajak Hanna kembali ke tempat duduk kami
"Aku sudah tak melihat mas Khaled di tempatnya
Tapi bodo amet aku gak peduli...!"
***
Acara makan-makan berjalan dengan lancar dan aku pun pulang ke rumah
"Sayang, kamu sudah pulang?" tanya mas Khaled yang melihatku masuk ke kamar
"Gak usah basa-basi deh." jawabku dengan ketus
"Dih ngambek.." rayunya
"Siapa juga yang ngambek!" ucapku ketus
"Aku bisa jelasin semuanya." ucapnya
"Gak usah." aku masih kesal
"Loh, kok gitu sih?" rayunya sambil memelukku
"Lepasin gak!" aku memberontak dari pelukannya
"Mas gak mau lepasin kamu, Jadi kamu jangan berontak percuma." ucapnya sambil mengecup leherku
Ya aku tidak bisa berontak walau bagaimanapun kekuatan kami berbeda di tambah lagi dia sudah di penuhi hasrat...
"Wanita itu adalah Anud putri dari sepupu ayah mas yang dulu pernah di jodohkan dengan Mas. Ayahnya tidak tahu kalau mas sudah menikah dan berniat menjodohkannya kembali dengan Mas, karena ayahnya tidak bisa datang ke pertemuan dengan kolega baru kami, Paman mengutusnya untuk menjadi perwakilan dari perusahaannya." Khaled semakin kuat memelukku
"Ya bagus dong kamu tinggal nikahin aja putrinya supaya usaha kamu gak sia-sia dan sepertinya ayahnya sengaja mengirimnya untuk menggoda kamu mas!" aku marah karena instingku begitu kuat
"Sayang, Kapan sih kamu setuju untuk mengungkapkan pernikahan kita ke publik?" tanya mas Khaled
"Kalau Mas mau Mas nikah aja sama cewek alay tadi, terus kan bisa umumin pernikahan Mas ke publik!" jawabku dengan nada kesal
"Kamu cemburu?" tanya mas Khaled
"Ngapain cemburu, Udah hak kamu kali!" aku mencoba melepaskan pelukannya yang semakin erat
Akan tetapi suamiku malah mendorong ku ke tempat tidur
"Dengarlah sayang walaupun di dunia ini Mas di sodori putri atau bidadari yang cantik, Mas tidak akan goyah!" ucap Mas Khaled yang menindih badanku dengan nafsu dan perlahan membuka kancing pakaianku
"Lepas mas, aku lelah." ucapku
"Mas juga lelah tapi untuk hal ini mas masih punya kekuatan yang super." rayunya sambil mengecup bibirku
"Sakit mass!" ucapku
"Tidak apa-apa memang selalu sakitkan." nafsunya semakin menggebu
"Pelan-pelan mass. Besok aku ada meeting." dia terus mengecup dan mencumbu leherku.