Cklek
Pintu yang paling megah di kantor Hamilton Corps terbuka dan menampakkan wanita cantik yang memakai blouse berwarna merah muda dan celana bahan hitam pekat dan setelah masuk ke dalam ruangan , wanita itu sedikit terkejut karna CEOnya itu sudah datang dan duduk dikursi kebesarannya dengan arah ke pandangan kaca yang menampilkan pemandangan dari lantai limapuluh, pemandangan pagi hari di London.
"Pagi Sir,"
Sapa gadis itu, ia memutuskan untuk mencoba menerima keadaannya yang aneh ini dan kembali sopan, ramah serta profesional dalam bekerja karna bagaimana pun mencoba bertahan di pekerjaan ini adalah satu satunya pilihan yang dia punya , apa lagi ancamannya adalah pekerjaan kakak nya.
Kalau ia sendiri hidup menggembel sih tidak apa apa, tapi...
Jika kakaknya juga jadi gembel karna hanya dia tak ingin menerima penawaran jadi sekretaris pribadi seorang CEO Hamilton Corps Ia mau tidak mau harus menerima kenyataan.
Ia tak mau kakaknya berkorban lagi untuknya , cukup saja kakaknya telah membesarkannya sejak Junior high school dan membiayai Missha sekolah sebagai pramugari.
Jadi.. Ya ini lah yang harus ia lakukan, datang pukul delpan tepat, membacakan schedule apa saja yang akan dilakukan untuk CEO didepannya, lalu membuat kan kopi atau teh untuk CEO itu, dan membereskan berkas serta membuat laporan , setelah itu....
"Aku ingin minum Kopi dulu dan juga sarapan, di sebrang Kantor ada Starbucks, tolong belikan 'caffe Americano' dan 'beef sausage & cheese croisant' jika tidak ada menu itu belikan saja 'beef filone',"
Kalimat itu menyela 'runtunan planning' yang ada di pikiran Missha , yang benar saja? Dia ini sekretaris atau pesuruh??
Ahh yayaya CEO mah bebas
"Baik sir, saya permisi,"
Baru saja Missha ingin pergi tapi "ini, ambil kartunya , didalamnya sudah ada saldo,"
Alaaric memutar kursi kebanggaannya itu sambil mengambil satu kartu dari sekian kartu yang berjejer rapih di dalam dompetnya dan menaruhnya di atas meja nya yang besar , bertujuan untuk menyuruh Missha yang mengambil ke meja lalu dia pun memutar kursinya yang empuk itu kembali ke arah kaca yang berisikan pemandangan London lagi.
Setelah Missha keluar dari ruangan itu, Alaaric mengeluarkan ponsel dari dalam kantung celananya dan menelepon seseorang
"Carikan aku biodata tentang Missha Valeriest dari bagian umum sampai terkhusus, dari terdalam sampai terluar, aku tidak ingin menunggu lama, paling tidak siang ini kau sudah mengirimnya ke Email ku."
Lalu ia menutup panggilan singkat yang berisikan kalimat suruh itu.
Di sisi lain, Missha baru saja sampai di Starbucks.
Dan ia pun memesan makanan dan minuman yang di suruh oleh Alaaric.
Lalu ia kembali lagi kekantor .
"Permisi sir, ini saya sudah membelikan makanan dan minuman yang anda inginkan"
Kata missha tetap berdiri di depan meja kerja CEO itu.
"Ah, ya. Taruh saja di meja itu." jawab Alaaric sambil menunjuk meja yang berjarak tiga meter dari meja CEO itu, biasanya meja itu untuk menerima tamu sama seperti waktu Missha pertama kali ke kantor ini dan di perintahkan duduk disitu.
"Baik Sir."
Kata missha dengan bingung melihat Alaaric,..
Alaaric terlihat sibuk berkutat dengan laptop berlogo apel digigit seperempat itu.
Dan Missha sudah menyiapkan Jadwal apa saja yang akan dilakukan Alaaric hari ini, jadi dia mengambil Ipad milik Hamilton corps dan bertanya "Sir, aku akan membacakan schedule mu hari ini" beritahu Missha pada Alaaric, "Ya bacakan saja," jawabnya tanpa melirik Missha sama sekali.
"Baik lah, Pukul 10.00 a.m ini...."
Missha membacakan schedule bossnya itu, astaga banyak sekali kira kira ada 7 schedule dan rasanya tak ada jeda , palingan jeda saat perjalanan saja dan schedulenya berakhir di Rapat antar seluruh perusahaan yang bekerja sama dengan Hamilton Corp yang di perkirakan pukul 9 malam selesainya.
"Ya sudah sebentar lagi pukul 10 bukan? Siapkan semua yang akan kita butuhkan " kata Alaaric setelah Missha selesai membacakan Schedulenya itu.
Dan Missha pun langsung menyiapkan data data file dan lain lainnya yang telah diajari kak Milennya itu jika akan menghadiri rapat antar seluruh perusahaan yang bekerja sama dengan Hamilton Corp.
.....
"Sudah siap?"
Tanya Alaaric kepada sekretaris barunya itu.
"Ahh, yaa sudah ini berkasnya Sir.."
Jawab Missha sambil menyerahkan berkas berkas serta ada flashdisk dan laptop yang Ia jinjing.
Missha bertujuan untuk memberikan semua kebutuhan untuk schedule CEO nya itu , tapi CEOnya itu hanya meliriknya dan jalan dengan angkuh sambil membenarkan jasnya ke arah lift.
Missha bingung..
Ah mungkin ia disuruh mengantarkan barang barang ini hingga ke mobil.
Ia pun mengikuti CEO nya itu hingga ke mobil.
Lalu hingga dimobil yang tersedia di depan Lobby utama gedung ia pun meletakkan barang barang tersebut di samping Alaaric ,
Alaaric duduk di kursi penumpang belakang dan didepannya ada supir pribadi Hamilton.
Lalu ...
"Apa yang kau lakukan?"
Tanya Alaaric dengan sinis entah mengapa ia badmood hari ini.
"A..apa sir?"
Tanya Missha dengan gugup entah mengapa ia takut salah mengerjakan sesuatu.
Tadi ia sudah mengikuti CEOnya ini hingga ke mobil dan meletakkkan barang barang yang diperlukan CEOnya ini dan menutup pintu mobil itu kembali hingga Kaca mobil itu terbuka menampilkan Si CEO ini lagi .. Dan ia tak tahu apa salah nya?
Dan sesaat sewaktu ia berfikir apa salah yang telah dia lakukan si CEO itu berkata lagi..
"Tunggu apa lagi?? Cepat masuk!"
Kata CEO itu sambil melirik jam nya.
"Apa maksud anda sir?"
Jawab missha dengan bingung.
"Apa Milen tak memberitahumu jika sekretaris selalu mengikuti kemanapun CEOnya pergi???"
Tanya Alaaric, sebagai CEO dia juga bingung jika punya sekretaris yang lemot seperti ini.
Oh astaga dia salah set.
Seharusnya Ia melatih dulu Missha sampai pintar.
Lalu nanti bagaimana mau menghadiri rapat rapat kalau Missha saja seperti ini?
"Ja..jadi..maksud anda saya ikut pergi? Tapi.."
Jawab Missha dengan ragu.
"Cepat! Tunggu apa lagi?!"
Jawab CEO ini tanpa ramah sekalipun dan langsung menaiki kaca mobil itu.
Oh God..kenapa dia seperti ini?
Batin Missha.