Prolog
Suara musik di club sangat memenuhi ruangan dan ini sangat memusingkan bagi Missha, Ia tak suka berada disini, Oh astaga jika ia tak dipaksa berkumpul bersama teman teman pramugarinya, untuk reunian setelah pelulusan tiga bulan setengah yang lalu, dia mana mau.
"Missha, kau tidak minum? Jika kemari hanya untuk duduk untuk apa coba?" kata Anna teman seperjuangan pramugarinya.
"Kan tadi aku sudah bilang Na, kalau aku tidak suka minum alkohol dan aku tidak suka disini, jadi aku kemari melihat kalian saja lah sekalian hitung hitung mana tahu tidak bertemu lagi, karna kita semua berbeda maskapai penerbangan dan sibuk ambil schedule penerbangan."
Jawabnya Missha dengan nada kesal.
"Kau ini Missha, kenapa berbicara seperti itu? Jika kau tidak suka dan tidak nyaman disini lebih baik kau pulang saja, aku kasihan dengan dirimu hanya diam-diam saja."
Jawab Felita, teman yang paling peka sekaligus judes selama dia belajar menjadi pramugari.
Bahkan Missha sering bertengkar dengannya hanya karna adu mulut.
Wajar saja, yang satu suka seenaknya jika berbicara dan yang satunya lagi omongannya sangat pedas.
"Yasudah jika memang ingin pulang Sha, tapi hati hati yaa, aku sih mau mencari pria tampan dulu saja lah. Aku sudah bosan terlalu lama sendiri(single)"
Kata Carren sambil terkekeh , dia yang paling genit dan playgirl diantara sekawanan pramugari, tidak bisa liat yang ganteng langsung saja ia goda, tidak bisa ditahan lagi sifat sedikit jalangnya itu.
"Baiklah, aku pulang dulu ya teman-teman, aku tidak tahan dengan bau alkohol dan juga berisik musik yang tak nentu disini."
Jawab Missha dan ini saja Ia berbincang dengan teman temannya harus teriak teriak, lelah sekali rasanya harus seperti itu.
"Ya, hati-hati say,"
Kata Felita sambil melambai kan tangannya.
"Yaa aku duluan yaa bye-bye,"
Kata Missha sambil melambaikan tangan ke mereka semua.
Karna perjalanan pulang dari club ke rumah itu lama, Missha ke toilet terdahulu karna takut tak tahan pas perjalanan pulang,
Dan tak tahu apa apa tiba tiba ada yang menarik dia dan menghujaminya dengan ciuman, langsung saja Missha mendorongnya dan menampar laki laki itu ,
"Dasar b******k!!! Apa-apaan kau!"
Teriak Missha sambil melihat kearah pria bermata coklat tua itu.
Ah sial ciuman pertama ku!
Batin Missha.
Sementara laki laki yang menyiuminya malah tertawa gila, ah ternyata laki laki itu mabuk, baiklah Missha memakluminya, tapi..
"Berani sekali kau menampar ku? Kau tidak tau siapa aku?" kata lelaki itu sambil tertawa sinis melirik tampilan gadis dari atas sampai bawah.
Baiklah Missha tak tahan lagi untuk marah
"Apa??? Kau pikir aku peduli dirimu itu siapa? Mau siapapun itu dirimu jika kau melakukan tak senonoh pada diriku itu adalah salah, Sir!"
Dan lagi-lagi dia tertawa .
"Tapi tidak bagi ku nona, apapun yang aku lakukan itu adalah benar," dia berkata sambil mengendikkan bahunya.
Ah bodoh sekali diriku ini, untuk apa juga aku berbicara dengan orang mabuk?? Itu kan sama saja seperti Gaya newton 3.
Ya!! Percuma! Aishh sudahlah aku pulang saja.
Batin Missha.
"Okay, terserah apa katamu saja, Sir."
Setelah Missha berkata seperti itu ia langsung berlari dan keluar dari club itu lalu mencari taksi untuk pulang.
Sementara laki laki tadi hanya memperhatikan Missha hingga keluar dari area Club.
Ia memperhatikan gadis itu dengan tersenyum tipis.
Dia hanya berlagak seperti mabuk saat berbicara dengan gadis itu, dia memang meminum alkohol tadi tapi tidak terlalu mabuk untuk sadar bahwa untuk pertama kalinya dia bisa tertarik pada seseorang.
Tertarik?
Ya dia tertarik pada gadis tadi yang menamparnya.
Sebenarnya laki laki itu bingung, biasanya para perempuan begitu memujanya , dan menyerahkan diri padanya.
Tapi..
Ada apa dengan perempuan tadi?
Baiklah, ini menarik..