Bagian 8

674 Words
Sore melewati ... Nieya melepaskan tas selempangnya lalu di letakan di atas meja lusuh. Ia kemudian duduk di pinggir kasur sambil membuang nafasnya. '' Sudah pulang cucu nenek? '' Ujar Nenek Yum sambil masuk ke kamar cucunya dan duduuk di samping. '' Sudah Nek. Nenek kapan saja datang? '' Tanya Nieya seraya tersenyum. Senyum yang tulus dan tidak ada dusta. '' Nenek hanya mampir, tadi habis dari kebun kelapa, besok kai akan menjualan kelapa parut di pasar pagi Gunung tembak. '' Jelas sang Nenek. '' Mau Nieya bantu jualin bu. Besok Nieya libur kerja. '' Ujar Nieya sambil menunduk dan memijit kaki neneknya '' 'Boleh' 'jawab sang nenek sambil mengusap kepala cucunya '' Semoga kamu dapat jodoh kaya dunia akhirat ya, Aya ... Ingat cari yang sayang dan cinta kamu apa adanya ... tidak perlu kaya yang penting cukup. Dan yang penting bukan orang lakinya ... '' kata sang Nenek yang mengharapkan sang cucuk kesayangan ini mendapatkan jodoh karena kebaktiannya terhadap orang tua dan kakek neneknya. '' Insya Allah Nek, doain aja. '' Kata Nieya seraya tersenyum masam pasalnya ia berusaha mengambil suami mempekerjakannya sebelum tidur bareng. '' Jangan seperti Nenekmu ini, bekerja di tempat orang jadi gak taunya di jadikan selingkuhan lalu ditinggal. '' Ceritanya. Nieya langsung berenti memijat ia segera berdiri dan duduk di samping nenek '' Bukan salah Nenek, tapi salah mempekerjakan kenapa tidak bisa tahan nafsu sendiri. '' Ata Nieya sambil mengelus belakang Nenek. '' Namanya diinum asmara. Pokoknya Aya harus jaga diri ya. Apa artinya sampai ada laki-laki yang mau sama dengan Nieya apa adanya. '' kata nenek. Nenek berdiri, ia memperbaiki sarungnya yang melilit dipinggang '' Udah ah nenek mau pulang dulu kerumah ... '' jawab sang nenek yang berangkat dan pergi meninggalkan cucunya. Nieya Menghapus air mata. ' ' Maafin Aya, Nek ... gak bisa banggain keluarga. Tapi Aya menjanjikan takdir Nieya akan berubah setelah mendapatkan mas Danu dan kita bisa bahagia tanpa ada yang merendahkan kita lagi karena miskin. ''  Kata Nieya dalam benaknya. ❤❤❤❤ Acara tidur di rumah sang kakak batal karena Danu mengajaknya pulang dan ingin bersama. Keana menurunkan Rayyan di dalam rumah tapi anak itu tidak mau. ''Ray, Mamah mau ke kamar mandi...'' kata Keana ia berjongkok dan menatap kedua manik mata Rayyan. Rayyan menengok kanan kiri depan dan belakang kemudian anaknya itu mengelluarkan hp Danu dan di berikan ke Keana. ''Jangan kasih ke papah.'' Ujar Rayyan tak lama anak itu berlari ke kamarnya dan naik ke atas kasur. Keana berdiri ia memasukan ponsel Danu ke dalam tas dan segera menuju kamar dirinya. Sampai di kamar Keana langsung berebah. ''Ternyata pembantu itu sangat bersih.'' Tuturnya senang. Padahal sebelum ada Keana kasur itu menjadi saksi bisu antara Danu dan Nieya. Keana sedikit bangun saat matanya menangkap bercak darah di seprei putih itu. Danu masuk ke kamar sambil memegang tengkukan leher ''Apa dirimu terluka Danu?'' Tanya Keana curiga. Danu menggeleng ''Tidak, Kenapa?'' Tanya Danu bingung. Keana menunjuk bercak darah dan mata lelaki itu mengikutiya. Danu diam ia duduk di atas darah itu sambil menghadap Keana. ''Bukannya kamu datang bulan, bisa saja itu darahmu.'' Kata Danu sambil mengntip b****g Keana. ''Ish jangan lirik seperti itu.'' Keana memukul bahu suaminya. danu tertawa ia kemudian berbaring dan memeluk Keana yang berpose tengkurap. ''Ana, bagaimana jika itu darah perawan pembantu yang aku tiduri?'' cerita Danu. Keana nampak berfikir ''Emang pembantu itu mau bersamamu yang galak ini?'' Tanya Keana ia menyangga kepalanya dengan tangan. Danu tertawa kemudian mengangguk ''Aku tidak percaya dengan ceritamu! Lagian murah sekali harga diri burungmu itu untuk masuk ke sangkar murahan!'' jawab Keana sambil merubah posisi duduk. Danu ikut duduk dan menautkankedua tangannya ''Jangan menilai burungku ini murah.'' Kata Danu tersinggung, ia mendekatkan kepalanya di telinga Keana ''Bukankah burungku ini sudah bisa menghasilkan penerusnya.'' Danu menunjuk keluar dengan jari pertanda Rayyan. Keana langsung tertawa dan memukul pelan suaminya. ''Iya ya... tapi kalau saja burungmu itu masuk ketempat lain aku akan memotongnya dan menyuruhmu makan! Aku akan meninggalkanmu selamanya dan mencari laki- laki lain.'' Kata Keana dan Danu nampak takut. ❤❤❤❤  
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD