Bagian 7

1028 Words
Nieya menonton film panas di hpnya di mana terjadi adengan yang ditampilkan berfantasi menjadi wanita yang di perkosa oleh kumpulan laki-laki. Karena sudah tidak tahan akhirnya Niya membuka celananya dan menungging di pinggir meja dapur. Ia memainkan kelaminya sambil memainkan Danu memperkosanya. '' Oh ya mas Danu. '' Desahnya dengan mata tertutup, kurang puas ia segera mengambil kain untuk menyumpal mulutnya sendiri dan mengambil suka olah ia disiksa. Danu sampai halaman tepi rumah ia kemudian pergi dan menonton Rayyan sibuk menonton di dalam mobil dengan hpnya. '' Tunggu di sini ya, papah ambil pakaian. '' Kata Danu sambil membuka pintu dan turun dari mobil. Danu menutup pintu mobilnya dan masuk ke dalam rumah yang terbuka. Saat masuk samar- samar Danu mendengarkan desahan dan memanggilnya. "Danu ah ... mas Danu ah ah. '' Desahnya cukup nyaring. '' Perkosa aku ugh. '' Pintanya. Danu mengintip dan meneguk liurnya. Antara jijik dan ingin berhasil. Dia jadi bahan fantasi pembantunya. Danu segera masuk ke kamar dan duduk di pinggir kasur desahan itu benar-benar menariknya dan ingin melakukan. '' Apa itu hipersex? '' Gumam Danu tak lama ia berdiri dan membuka pintu lemari, pikirnnya tidak fokus karena desahan tadi. ❤❤❤❤ Nieya lemas menggunakan k*****s ia memakai celananya dan berniat membersihkan kamar mempekerjakan. Nieya sudah berada di depan pintu saat ini sedang berada di tempat yang nyaman, Danu duduk di atas kasur dengan tenang. '' Bisakah meminta tolong memasukkan pakaian dalam koper? '' Pinta Danu berdiri dan mengkompilasi tubuh Nieya yang sedikit gemuk. Nieya mengangguk dan segera memasukan menunduk untuk melipat pakaian. '' Celanamu basah. '' Uajr Danu. Nieya segera menegak dan melepaskan menubruk d**a Danu. '' Aku mendengar desahanmu dan memanggil namaku. '' Kata Danu. Danu menegakan wajah Nieya dan mengelusnya. Danu segera mencium bibir Nieya dan wanita itu membalasnya. Mereka larut dalam nafsu yang membara, tanpa permisi Nieya melepaskan pakaian Danu dan lelaki itu tidak menolak. Danu dibuka juga kaos Nieya dan celanaya. Koper itu jatuh ke lantai dan mereka berdua tidur di atas kasur sambil berciuman. Tak ada kata- kata yang ada hanya b***k nafsu yang mengendalikan mereka. Menyesap dan mengisap sudah mereka rasakan satu sama lain. Danu mencumbu Nieya tanpa henti di kamar . setelah puas Danu mengarahkan miliknya ke milik Nieya ''Pelan- pelan.'' Pinta Nieya. Danu tersenyum ''Apa dirimu masih perawan?'' Tanya Danu dan Nieya menganguk di bawahnya ''Berapa umurmu?'' Tanya Danu. ''Lebih tua darimu empat tahun.'' Jawabnya sambil merasakan milik Danu memasuki miliknya. Benar yang dikatakan Nieya ia masih perawan terbukti ada sebuah darah yang keluar. Milik Danu sudah masuk ke dalam miliknya Nieya yang masih perawan dan memompanya pelan. Nieya sempat kesakitan tapi Danu meniumbu bibir dan Dadanya hingga membuat Nieya tak merasa sakit melainkan nikmat. ❤❤❤❤ Rayyan yang merasa bosan langsung turun dari mobil sambil memegang hp Danu yang tak sengaja membuat suatu mode video. Ia langsung menuju kamar orang tuanya. Rayyan tak bersuara saat papahnya sedang melakukan sesuatu yang tidak di mengerti, ia tidak mengerti tapi perasaannya sakit melihatnya. Rayyan segera berjalan mendekati pintu dan menyaksikan adegan papah dan pembantu. ''Pa...pah What are you doing with maid.'' Tegur Rayyan. Sontak mereka berdua langsung bangun dan menutupinya dengan selimut. ''Rayyan.'' Panggil Danu. Rayyan langsung berlari keluar. ''Im sorry papah, Rayyan tidak melihatnya.'' Rayyan menangis ia tidak mengerti kenapa menangis tapi perasaannya sakit seperti ada sebuah penghiatanan disini. Danu segera memakai bajunya dan segera menyusul Rayyan yang sudah berlari di jalan Bocah berumur tiga tahun itu terus berlari dan berlari ada perasaan kecewa di benaknya. Tiiiinnn!! Rayan langsung terkaget ia langsung berhenti lari dan berada di tengah jalan, dirinya langsung menangis sekencang mungkin sambil memegang hp papahnya erat. Danu langsung menyebrang dan menggendong Rayyan yang membuat kehebohan. ''don't touch me papah, please.'' Pinta Rayyan sambil merontak matanya tak henti menangis. ''Rayyan please, stop crying.'' Bentak Danu kasar. Rayyan langsung terdiam matanya melihat Danu. ''No...no papah gak marah, maafin papah sayang.'' Bujuk Danu setelah sadar ia membentak anaknya sendiri. ''Mamah...'' pinta Rayyan. Danu mengangguk ia setelah sampai dirumah ia segera mendudukan anaknya dan mengambil segelas air. ''Minumlah.'' Kata Danu. Danu duduk di samping anaknya "hp papah mana?'' Tanya Danu. Rayyan menggeleng sambil minum ''Jatuh'' ujarnya padahal anaknya menyimpan hp itu di dalam kaos utang. Danu mengangbil nafas dan mengacak rambutnya. Nieya keluar dari kamar dan duduk di samping Rayyan. Rayyan segera berdiri dan duduk di tempat lain. ''Mau sama mamah.'' Kata Rayyan. Danu mendekati anaknya ''Please jangan kasitau mamah, biar papah yang akan bicara kejadian tadi ya.'' Pinta Danu memelas. Danu belum mau kehilangan Keana, batinya tidak siap. Rayyan mengangguk sambil meletakan gelasnya di meja. ❤❤❤❤ Nieya tersenyum walaupun selangkangannya sakit, Rayyan sudah berada di mobil sedangkan Danu duduk di sampingya ''Lupakan kejadian tadi.'' Ucap Danu. Nieya mengerutkan alisnya ''Lupakan apa? Perawanku hilang karena dirimu? Tidak bisa. Kamu takut anakmu akan memberitaukan ke mamanya. Aku bunuh sana Rayyan dan memberikanmu anak baru.'' Kata Nieya terus terang. Danu segera bangkit dan segera menampar mulut wanita itu. ''Siapa kamu! Baru sekali aku menidurimu itupun aku tidak puas! Akan kusuruh Keana memecatmu.'' Ujar Danu lalu ia pergi dari rumah dengan perasaan bersalah dengan Keana. Danu masuk ke dalam mobil dan segera keluar dari perumahan grandcity itu. ''Papah.'' Panggil Rayyan. Danu menyuruh anaknya duduk di atas pangkuannya tapi Rayyan menggeleng ''Maafin papah.'' Pinta Danu. Rayyan menunduk dan melihat tangannya yang terkepal. ''Mau papah belikan pizza atau mainan.'' Tawar Danu. ''Mau mamah.'' Kata Rayyan Anak itu hanya meninginkan mamahnya dan tidak ada yang lain lagi. ❤❤❤❤ Setelah sampai dirumah kak Rima Rayyan langsung turun dan segera menemui mamahnya. Keana sedang tertawa dengan adik lelakinya dan juga keponakan dari kakak pertamanya di dapur. ''Mama.'' Rayyan langsung memeluk kaki Keana. Keana menggendong Rayyan dan tersenyum ''Kenapa nangis?'' Tanya Keana. Rayyan menggeleng ia langsung bersandar di pundak Keana dan tak ingin melepasnya. Keana berbalik saat Danu datang ''Dia kenapa?'' Tanya Keana. Danu menggeleng lidahnya kelu inging berkata. ''Om Danu gopaynya mana?'' tagih Nazma. Danu tersenyum kaku ''lupa.'' Jawabnya singkat. Danu melihat Keana dari belakang dan mendengar suara tawanya yang lepas ''Apa aku bisa berkata jujur Keana tapi nanti tawamu hilang dan aku tidak bisa mendengarnya lagi.'' Kata Danu dalam hati. ❤❤❤❤
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD