Bagian 9

1036 Words
Keana pergi ke kantor dengan membawa Rayyan sedangkan Danu masih dirumah. Lelaki itu akan menyusul kalau sudah tidak mengantuk, hari ini ada sebuah pertemuan dengan pemimpin Hydra inc yaitu Bapak Cokro sekaligus anaknya yaitu Bayu. Keana membuka pintu kaca dan di sambut oleh Rista dengan membuka kedua tangannya untuk mengambil Rayyan. ''Uwah... Rayyan ikut ke kantor ya.'' Katanya gemesh. Rayyan langsung berpindah gendongan ke Rista. ''Tolong jagain dia ya. Oh ya, apa Pak Cokro dan Pak Bayu sudah datang?'' Tanya Keana sambil memperbaiki pakaiannya agar rapi. Rista mengangguk ''Sudah mbak, sejak dua jam yang lalu bahkan sebelum toko buka.'' Jawab Rista. Keana langsung kaget dan menutup mulutnya dengan tangan. Gila bos sebesar itu mau menunggu dirinya. ''Astaga Rista... yaudah sekarang dia dimana?'' Tanya Keana. Rista menunjuk ke atas ''Diruangan ibu Keana.'' Jawabnya. Keana langsung menaiki anak tangga dan menuju ruangannya Setelah sampai ia membuka pintunya pelan dan saat masuk betapa kagetnya ia melihat Bayu tengah tertidur di sofa panjang. Keana mengusap matanya tak lama ia mendekat ke sofa panjang, lelaki itu menaruh satu tangannya sebelah kanan menutupi mata sedangkan yang kiri di d**a.  Keana menggaruk lehernya seraya menggigit bibirnya bingung. ''Gimana ini, dia tidur.'' Ujar Keana. Sebaiknya ia biarkan saja lelaki itu tidur sedangkan ia menelfon Danu untuk segera kemari. keana berjalan ke meja sambil mengambil gawai untuk menelfon suaminya. setelah dapat ia duduk di kursi dan mencari nama Danu. ❤❤❤❤ Danu membuka matanya pelan, ia melihat ponselnya berdering tak lama lelaki itu bangun dan segera meraihnya. ''Hm ya sayang.'' Jawab Danu setelah menggeser warna hijau. ''Cepetan kesini, aku takut.'' Kata Keana pelan. Danu langsung bangun dan duduk di pinggir kasur. ''Kenapa? Tetap disana aku akan menyusulmu. Mamah di kantor kan?'' Tanya Danu sambil menuju lemari. ''Iya.'' Jawab Keana. Danu langsung mematikan ponselnya dan melemparnya di ranjang. Ponsel itu Keana baru belikan bukan iphone melainkan merek lain. Dari luar suara deruman mesin motor terdengar tanda Nieya datang untuk bekerja. Terlihat wanita itu membuka helm dan masuk ke dalam rumah. Rumah yang nampak sepi dan kosong hanya saja ia mendengar suara gemercik air dari kamar majikan. Nieya meletakan tasnya serta helm lalu berjalan pelan ke kamar majikan sampai di sana ia melihat pintu amar mandi yang tidak tertutup rapat. Nieya memberanikan diri untuk mengintip ia langsung menutup mulut saat Danu sedang mandi lelaki itu tidak sadar di liatin Nieya di belakangnya. Lelaki itu sedang membilas badannya dengan pancuran air shower hingga selesai. Setelah selesai ia meraba gangtungan handuk tapi kosong ''AaaaaShit'' umpat Danu ia segera berbalik dan langsung melihat Nieya yang kaget dan mundur di balik pintu. Danu menyapu wajahnya dan segera keluar. ''Ambilkan handukku'' perintah Danu. Nieya mengangguk ia menghindari tatapan Danu dan pergi mengambil handuk setelah mendapatkan handuk baru ia segera mendatangi lelaki itu dalam keadaan mata tertutup. ''Ini pak.'' Jawabnya. Danu mengambilnya sambil tertawa sumbang ''Buat apa menutup matamu! Bukannya kau sudah melihatnya semua tadi! Dasar pembantu mesum...'' ujar Danu sambil melingkarkan handuknya di pinggang. Nieya membuka mata. Kata- kata Danu membuat hatinya sedikit teriris matanya memerah dan berkaca ''Maaf saya pikir tidak ada orang.'' Ujarnya. Nieya segera berbalik dan melangkah keluar tapi Danu menahannya ia memegang bahu Nieya ''tolong buatkan saya sarapan.'' Nieya mengangguk dan ingin pergi tapi Danu tidak melepas pegangannya melainkanmenarik Nieya ke dalam pelukannya. ''Maksudku sarapan di atas ranjang'' ujar Danu sambil membawa Nieya ke atas kasur. ''Tolong pak, jangan saya tidak ingin di pecat ibu Keana.'' Pinta Nieya. Kejadian seminggu lalu dan nasehat nenek membuat dirinya kapok dan tidak ingin melakukan kesalahan. ''Sstt istri saya gak akan tau. Makanya cepetan.'' Bisik Danu sambil menjilat leher Nieya, kedua tangan Danu meremas kedua payudaranya membuat Nieya sedikit kesakitan. Tidak ada kata lembut di percintaan mereka. ''Saya akan berikan kamu kenikmatan Nieya.'' Kata Danu sambil bangun dan membuka handuknya ia memegang kepala Nieya dan mengarahkan kejantanannya ke mulut Nieya. ''Isap ini, jangan sampai kena gigimu!'' Danu langsung menghentakan miliknya kedalam mulut Nieya dan menggerakan pinggulnya maju mundur ''Oh my mulutmu sangat enak dibandingkan Keana, pasti kau sering berkhayal ngisap kan karena sering nonton film p***o sekarang rasakan ini, Ayo Nieya sayang tunjukin keliaranmu sekarang.'' Ujar Danu sambil terus bergerak. Nieya menangis sungguh ia tidak ingin lagi menganggu Danu walaupun ia menyukai lelaki itu. ''Kenapa nangis? Ayo bantu oral habis itu aku ingin menemui Keana di kantor.'' Danu melepas miliknya lalu merebahkan Nieya lelaki itu membuka celana kain milik pembantunya lalu membuka s**********n Nieya lebar. Danu langsung mencium dan menghisap kemaluan Nieya sesekali lidahnya masuk ke dalam lubang kemaluan membuat Nieya kenikmatan sekaligus malu. Danu bangun ia langsung memasukan miliknya ke liang Nieya dan memompanya kuat. ''Danu...ahhh'' desah Nieya akhirnya tidak kuat. Danu mencium bibir Nieya tangannya menggeggam tangan Nieya yang ingin memeluknya. Pagi ini mereka saling melepaskan hasrat tanpa ada yang menggangunya dirumah. ❤❤❤❤ keana melihat jam tangannya ini sudah sejam tapi Danu belum datang menemuinya. Bayu mulai terbangun ia merenggangkan otot tubuhnya dan duduk. Lelaki itu mengucek matanya sambil mencri jas yang ia lepas. ''Sudah bangun?'' Bayu menengok ke kanan tak lama ia tertawa pelan ''Maaf, semalam aku tidak tidur karena jetleg... jam berapa sekarang.'' Tanya Bayu sambil merapikan anak rambutnya yang jatuh di dahi. ''Jam Sembilan lewat.'' Jawab Keana sambil menelfon bagian pentry untuk membuatkan Bayu minuman. ''Mau minum apa? Kopi atau tteh?'' tawar Keana. Bayu mengangkat tangannya tanda terserah. ''Bagaimana kalau Caffe Americano yang panas?'' jawab Bayu. Keana tertawa ''Baiklah aku akan memesankannya untukmu.'' Jawab Keana sambil menunggu panggilan tersambung. Caffe Americano. Kopi hitam yang biji kopinya digiling langsung oleh barista Starbucks ini memang benar-benar pilihan yang tepat bagi Anda yang tidak suka minuman manis. Rasa Caffee Americano ini pahit banget, tetapi Anda bisa menambahkan gula sendiri atau request additional syrup kepada baristanya. Anda bisa minum kopi hitam ini dalam keadaan dingin atau hangat. Mengingat rasa kopinya sangat kuat, maka mata yang tadinya ngantuk akan langsung melek ketika meminum Caffe Americano. "Iya mba.'' Jawab di ujung telepon Kanza. ''Kok kamu yang angkat Kan, Nazir mana?'' Tanya Keana. ''Lagi angkat barang mba terus saya kebetulan lewat pas buat teh. Ada apa mba?'' ujar Kanza yang bersandar di meja pentry sesekali ia menyesap tehnya. ''Tolong belikan caffe Americano gih sama coklat panas di starbuck.'' Ujar Keana. Bayu mengalihkan Keana ''Sama sandwich Smoked Chicken Apple on Sun-dried Tomato Foccacia...'' pinta Bayu. Keana mengangguk lalu berbicara pada Kanza lagi "Kan, sama sandwichnya dua yang Smoked Chicken Apple on Sun-dried Tomato Foccaci.'' Ujar Keana ''Oke mbak, saya beli sekarang.'' Ujar kanza lalu menutup telfonnya. Keana mengambil handphone lalu menelfon Danu tapi langsung di tolak. Ini sudah kesekian kalinya Danu menolak selama satu jam Apa apa? Kenapa? Perasaannya menjadi tidak enak sekarang. Mungkinkah?? ❤❤❤❤
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD