Slice 67

2015 Words

Brasta berada di dalam sebuah ruangan lembab, dengan cat dinding yang telah usang, dan dipenuhi lumut. Aroma kelembaban langsung menyambut penciumannya. Sayup-sayup Brasta mendengar tangis seorang wanita. Brasta berusaha mendengarkan dengan seksama, apakah pendengarannya benar atau salah. Dan juga jika benar, ia akan mencari sumber dari suara itu berasal. Tangis wanita itu semakin lama semakin terdengar nyata. Tidak salah lagi. Yang sedang Brasta dengar, bukan khayalan semata. Brasta pun segera mengikuti adah sumber suara. Tangisnya terdengar memilukan, seperti menyiratkan sakit yang teramat sangat. "Ini salah kamu sendiri! Siapa suruh kamu pakai baju yang seksi begitu. Siapa suruh kamu pakai parfum yang wanginya menggoda. Siapa suruh kamu genit, suka tebar pesona sama laki-laki yang lag

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD