Slice 66

1213 Words

"Oke, deh." Brasta hanya asal menjawab, meskipun sebenarnya dalam hati ia masih memiliki banyak keraguan tentang banyak hal. Sebenarnya dalam detik ini, pun ... Brasta sudah cukup menyesali keputusannya itu. Berbanding terbalik dengan Brasta yang terlihat murung, Angkasa dan Nike justru tampak ceria. Angkasa tentu saja bahagia karena keinginannya tercapai. Sementara Nike bahagia karena ikut-ikutan Angkasa. Angkasa yang sudah ia anggap seperti anak sendiri, padahal baru beberapa hari kenal. Sebab setahu Nike Angkasa orangnya baik dan tulus. "Nah .. gitu dong, Bras. Selama tujuan kita baik, sah-sah aja lah mau ngapain juga." Angkasa kembali menimpali ucapan Brasta. Pemuda itu hanya tersenyum tipis. Terlihat sekali banyak hal yang sedang ia pikirkan sekarang. Bagaimana nanti jika Angkasa c

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD