Leader 33 - Sikap Yang Berubah

1083 Words
Leader 33 - Sikap Yang Berubah Saat raja Castillejo mendengar kalau jenderal Vladimir sudah pulih kembali dan latihan. Ia sangat senang. Itu artinya ia harus segera menjalankan rencananya. Sesuai apa yang di ucapkan olehnya saat kemarin berbicara dengan jenderal Vladimir. Raja Castillejo akan melakukan apapun sampai putri Beatrice mau menerima perjodohan ini. Raja Castillejo berjalan menuju kamar putri Beatrice. Dia mengetuk pintu kamar putrinya. Namun, tidak ada jawaban sama sekali. "Maaf yang mulia raja, apakah yang mulia mencari tuan putri? Tuan putri sedang ada di taman istana, yang mulia," ucap dayang yang kebetulan lewat di depan kamar putri Beatrice. "Baiklah. Kalau begitu aku akan ke sana." Raja Castillejo berjalan menuju taman istana. Rasanya sudah lama sekali ia tidak ke tamat. Terakhir ke taman, saat ratu Freya masih hidup. Saat mengandung putri Beatrice. Sesampainya di taman istana. Raja Castillejo mendengar nyanyian dari putri Beatrice. Lagu yang ia nyanyikan persis dengan lagu yang pernah ratu Freya nyanyikan. Kenapa putri Beatrice tahu lagu itu? Padahal itu lagu lama sekali, bukan lagu seusianya. "Sedang apa kamu? Kenapa kamu tahu lagu itu?" Tanya raja Castillejo tanpa basa basi dulu. "Ayah!" Putri Beatrice terkejut melihat ayahnya berada di taman istana. Pasalnya, selama ini raja Castillejo memang tidak pernah menginjakan kaki di taman istana. "Aku tahu dari dayang Rumbia, ayah. Katanya lagu kesukaan ibu. Ada apa ayah sampai ke sini? Apa aku melakukan kesalahan?" Tanya putri Beatrice. Raja Castillejo mendekat pada putri Beatrice. "Tidak putriku, ayah hanya ingin tahu kegiatan putri ayah selama ini. Maaf jika ayah memang terlalu mengacuhkan kamu. Ayah terlalu sibuk dengan pekerjaan ayah sebagai seorang raja. Ayah menyuruhmu untuk belajar memanah, berkuda dan kegiatan lainnya untuk bela diri. Bukan semata-mata ayah ingin kamu seperti laki-laki. Itu karena ayah sayang kamu, putriku. Kelak jika nanti kamu menjadi seorang ratu. Kamu akan melalui banyak rintangan. Contohnya seperti kemarin. Kamu hampir saja di culik oleh para bandit. Jika jenderal Vladimir tidak datang tepat waktu. Ayah tidak tahu nasib putri ayah. Nah, itulah pentingnya bela diri. Percayalah nak, ayah benar-benar menyayangimu," ucap raja Castillejo panjang lebar. Sedikit aneh rasanya raja Castillejo mengucapkan kata-kata seperti ini. Apa ini saatnya Putri Beatrice mendapatkan kasih sayang dari ayahnya? Betapa senangnya bisa mendapatkan perhatian dari sang ayah, yang selama ini mengacuhkannya. "Sungguh ayah?" Mata putri Beatrice mulai berkaca-kaca. Ia masih belum percaya dengan ucapan raja Castillejo. "Benar putriku." Raja Castillejo langsung memeluk putri semata wayangnya itu. "Maafkan, ayah putriku. Ayah bener bukan ayah yang baik untuk kamu. Jangan melakukan hal bodoh itu lagi. Ayah hampir mati karena mencemaskan kamu. Jangan main kabur-kaburan dari istana lagi. Sangat berbahaya. Kamu tahu kan dua pengawal kamu tewas saat kamu pergi dari istana tanpa izin. Jangan lakukan itu lagi putriku," pinta raja Castillejo. Entah ada angin apa yang membuat raja Castillejo berubah sikapnya menjadi seperti ini. Pelukan pertama yang putri Beatrice dapatkan dari ayahnya. Putri Beatrice merasa lebih hangat, inilah yang selama ini putri Beatrice inginkan selama bertahun-tahun. Dekapan seorang ayah yang ia rindukan. Selama ini hanya pelukan dari dayang Rumbia saja yang ia dapatkan. Jika ia berharap mendapatkan pelukan ratu Freya. Itu sangat mustahil. Karena memang ratu Freya telah tiada. "Tersenyumlah putriku. Ayah janji akan lebih memperhatikan kamu lagi. Ingatlah ayah selalu menyayangimu. Hanya saja ayah tidak bisa seperti ayah yang lainnya. Yang langsung bilang kalau ayah menyayangi putri ayah. Banyak sekali beban yang harus ayah tanggung dalam hidup ayah. Selain memikirkan kamu. Ada rakyat yang harus ayah pikirkan kesejahteraannya," jelas raja Castillejo. Dayang Rumbia yang melihat kejadian itu dari jauh cukup senang. Karena memang itulah hal yang paling di inginkan putri Beatrice. Kasih sayang dari ayahnya. Kedepannya, putri Beatrice tidak akan merasa menjadi putri yang kesepian lagi. Mungkin juga tidak akan telalu membutuhkan pelukan lagi dari dayang Rumbia. Sedikit sedih juga, sih. Karena dayang Rumbia sudah menganggapnya sebagai anaknya sendiri. Namun, walau bagaimanapun darah lebih kental dari pada air. Dayang Rumbia harus menerima semua itu. Saat ini ia harus tetap berpikir positif. Cukup dengan mengabdi pada istana sampai sisa umurnya berakhir. Putri Beatrice melepaskan pelukan dari raja Castillejo. Ia menatap sang ayah yang semakin menua. Rasanya benar-benar seperti mimpi melihat sang ayah berubah sikap seperti ini. "Terimakasih ayah," ucap putri Beatrice. "Iya, putriku. Kamu memang persis seperti ibu kamu. Ayah yakin, kamu akan menjadi ratu yang hebat seperti ibu kamu. Jangan merasa di acukan lagi oleh ayah. Karena ayah akan mulai memperhatikan kamu," ucap raja Castillejo. Apa yang sebenarnya raja Castillejo rencanakan? Apa semua ini hanya sandiwara yang dibuat raja Castillejo demi mendapatkan ucapan ya dari putri Beatrice. Tentang perjodohannya dengan jenderal Vladimir? Enatahlah, semua itu masih samar. Semoga saja, berubahnya sikap raja Castillejo. Bukan hanya sekadar sandiwara untuk membuat putri Beatrice menerima perjodohan itu. Karena jika ya, putri Beatrice akan sangat marah pada ayahnya.Siapa yang tidak hancur kalau di bohongi? Semua orang pasti tidak suka di bohongi. "Baik ayah, aku akan belajar mandiri. Aku juga akan belajar bekuda, menaikan pedang dan memanah. Aku juga perlu melindungi diriku sendiri. Seperti yang ayah bilang, aku harus bisa melindungi diri aku sendiri. Karena di luar sana banyak orang yang jahat mengincar aku," ujar putri Beatrice. "Tepat sekali putriku. Kamu sudah tidak marah kan? Ayah sangat suka melihat senyum kamu. Jangan bersedih lagi ya," pinta raja Castillejo. Pagi yang sangat indah bagi putri Beatrice. Satu keinginannya yang ia inginkan selama hidupnya. Telah tercapai hari ini. Kasih sayang dari seorang ayah yang selama ini ia rindukan. Pelukan hangat dari seorang ayah yang belum pernah ia rasakan. Putri Beatrice benar-benar bahagia. Ternyata ada makna di balik kejadian insiden kemarin. Putri Beatrice kira, ayahnya tidak perduli sama sekali. Karena selama ini raja Castillejo terlihat cuek saja pada dirinya. Namun, setelah mendengar perkataannya tadi. Membuat Putri Beatrice merasa sangat di sayangi. Karena katanya raja Castillejo hampir mati cemas karena mencemaskan putri Beatrice yang menghilang dari istana. Putri Beatrice berjanji, ia tidak akan melakukan tindakan bodoh seperti itu lagi. Hal itu malah akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang yang menyayanginya. Benar ucapan yang raja Castillejo katakan. Kalau tidak ada jenderal Vladimir mungkin putri Beatrice sudah di culik oleh para bandit jahat itu. Bahkan mungkin mahkotanya yang paling berharga akan di renggutnya. Putri Beatrice juga tidak boleh terlalu kentara membenci jenderal Vladimir. Karena memang sesungguhnya jenderal Vladimir juga tidak mempunyai salah apapun pada dirinya. Hanya keirian putri Beatrice pada jenderal Vladimir yang selalu mendapatkan perhatian dari ayahnya. Jadi imbasnya malah benci yang timbul dalam hati putri Beatrice pada jenderal Vladimir, tapi ternyata jenderal Vladimir memang tidak ada niat jahat masuk dalam kerajaan Kuzkha. Namun, tetap ia harus menyelidiki. Pada siapa jenderal Vladimir akan balas dendam?
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD