Leader 28 - Bertanya Pada Vasko

1205 Words
Leader 28 - Bertanya Pada Vasko Prajurit yang di kirimkan oleh putri Beatrice telah berhasil menyelidiki tempat kediaman jenderal Vladimir sebelumnya. Yaitu restoran ayam milik Vasko di gurun pasir. Tentunya di luar wilayah negeri empat menara. Saat ini putri Beatrice dan pengawalnya sedang menuju perjalan ke restoran ayam milik Vasko. Putri Beatrice kurang puas dengan apa yang prajurit suruhannya dapatkan. Jadi putri Beatrice sengaja pergi bersama pengawalnya untuk mencari tahu secara langsung. Sepetinya Jenderal Vladimir sudah mewanti-wanti Vasko agar tidak membuka identitasnya. Soalnya tidak ada satu informasi pun yang prajurit dapatkan dari Vasko. Sepanjang perjalanan menuju ke restoran ayam milik Vasko. Putri Beatrice berpikir keras, kenapa juga ia harus repot-repot menyelidiki asal usul jenderal Vladimir sampai turun tangan langsung. Padahal biasanya putri Beatrice tidak suka ikut campur dengan hal yang lainnya. Mungkin ini karena ada sangkut pautnya dengan masa depan putri Beatrice. Ia ingin menyelidiki jenderal Vladimir. Apa benar jenderal Vladimir pantas menjadi seorang raja? Menjadi suaminya yang tentu tidak pernah putri Beatrice cintai. Putri Beatrice sampai di tempat tujuannya. Sekarang ia berada tepat di depan restoran ayam milik Vasko. Putri Beatrice keluar dari kereta kudanya. Putri Beatrice tahu ini melanggar peraturan kerajaan. Karena ia datang ke tempat Vasko tanpa izin dari raja Castillejo, tapi putri Beatrice susah tidak memperdulikan hal itu. Yang ada di dalam pikirannya hanya ingin tahu asal usul Jenderal Vladimir yang tiba-tiba hadir dalam hidupnya. Putri Beatrice masuk kedalam restoran. Di sana pelayan langsung menyambut hangat kedatangan putri Beatrice. Di sana juga ada Vasko duduk di bangku tamu paling depan di dekat kasir. Tanpa menggubris sambutan dari sang pelayan. Putri Beatrice langsung menghampiri Vasko. Dia tidak mau basa basi. Langsung pada tujuan utamanya. "Apa anda tuan Vasko?" Tanya Putri Beatrice. "Ya aku Vasko. Ada apa tuan putri datang kesini?" Vasko balik bertanya. Sudah ketahuan dari gaya bicara dan baju yang di kenakan Putri Beatrice. Bahwa ia bukan perempuan biasa. Putri Beatrice lupa menyamar, harusnya ia tidak mengenakan baju bangsawan yang biasa di pakai oleh putri kerajaan. "Baguslah kalau anda tahu siapa aku. Kalau begitu beritahu tentang jenderal Vladimir," pinta Putri Beatrice langsung pada intinya. "Jenderal Vladimir? Vladimir sekarang seorang jenderal?" Tanya Vasko yang malah terkejut. Dulu Vladimir kecil hanya orang biasa yang tidak punya apa-apa. Ia hanya punya baju yang menempel dan satu buah pedang yang sudah usang. Ternyata sekarang sudah menjadi seorang jenderal kerajaan. Vasko sedikit bangga mendengarnya. Ternyata selama ini anak yang ia urus sudah menjadi orang besar di luar sana. "Ya, dia sudah jadi jenderal. Bahkan sebentar lagi dia akan menjadi seorang raja di kerajaan Kuzkha. Wilayah Utara negeri empat menara. Aku hanya ingin tahu apa dia punya saudara atau ayah ibunya?" Putri Beatrice terus mengorek informasi dari Vasko. Tentu Vasko tidak akan menjawab apapun. Karena dia juga tidak tahu asal usul jenderal Vladimir. "Untuk apa tuan putri tahu tentang Vladimir? Aku tidak mempunyai informasi apapun tentang Vladimir. Dia anak yang tertutup. Namun, yakinlah Vladimir bukan orang yang ingin merebut kekuasaan. Dia anak yang baik meski tujuannya memang masih samar. Jika tuan putri jauh-jauh datang kesini hanya untuk mencari tahu tentang Vladimir. Tuan putri tidak akan mendapatkan apa-apa," jelas Vasko. Memang tidak ada yang tahu tentang tujuan balas dendamnya Vladimir pada raja Dimitar. Sejauh ini jenderal Vladimir menutup rapat tentang rencana balas dendamnya pada siapapun. Karena memang menurutnya belum ada orang yang bisa dipercaya untuk membagi rasa sakit dan pahit di masa lalunya. "Anda ini siapanya Vladimir sampai-sampai menutup rapat tentang Vladimir? Aku akan menawarkan banyak emas jika anda bersedia memberikan suatu informasi tentang dia padaku," tawar putri Beatrice. Dengan menawarkan banyak emas yang akan Vasko dapatkan, jika Vasko mau memberikan informasi yang akurat tentang jenderal Vladimir. "Maaf tuan putri, aku sedikit tersinggung dengan ucapan anda. Aku tahu anda mempunyai banyak emas dan permata. Aku memang orang tua yang sedang mencari uang untuk kebutuhan hidup. Namun, aku tidak mau diberikan emas secara cuma-cuma. Apalagi dengan syarat membocorkan informasi tentang pegawaiku. Maaf aku tidak bisa membantu anda. Anda bisa cari tempat lain. Karena ini bukan tempatnya," tegas Vasko. Sogokan apapun tidak akan membuat Vasko tergiur. Karena memang Vasko tidak tahu apa-apa. Selama mengurus Vladimir, ia yakin Vladimir bukanlah orang yang jahat seperti yang di tuduhkan putri Beatrice. "Jangan sesali perkataan anda, pak. Jika anda berubah pikiran. Anda bisa datang ke negeri empat menara di wilayah sebelah Utara. Bilang saja pada penjaga. Kalau anda ingin bertemu putri Beatrice." Putri Beatrice terus bernegosiasi dengan Vasko. Berharap Vasko akan berubah pikiran dan memberikan informasi yang putri Beatrice butuhkan. "Naga penjaga tidak akan pernah mengizinkan aku masuk. Karena aku orang baru. Jangan terlalu berharap tuan putri. Karena aku tidak akan pernah ke sana." Keputusan sudah bulat. Vasko tidak mau memberitahu apapun tentang Vladimir. Biarlah Vladimir tenang di sana, tujuan utamanya pasti bukanlah hal yang sepele. Putri Beatrice mendengus kesal. Ia keluar dari restoran ayam milik Vasko. Sia-sia perjalanan jauh yang ia lakukan. Hasilnya sama nihilnya dengan prajurit suruhannya. Masa putri Beatrice harus ke Serbia agar ia tahu tentang Vladimir. Perjalanan yang harus ia tempuh sangat jauh kalau harus ke Serbia. Ia hanya membawa dua pengawal andalannya. Sudah pasti sekarang di istana sedang heboh. Karena pasti dayang Rumbia panik, melihat kamar putri Beatrice yang kosong tanpa penghuninya. Mungkin lebih baik putri Beatrice kembali saja. Ia juga tidak mau mengambil resiko yang lebih buruk. Karena pasti kalau raja Castillejo tahu, putri Beatrice keluar istana tanpa izin. Putri Beatrice akan di hukum. "Akan kemana lagi sekarang kita tuan putri?" Tanya salah satu pengawalnya. "Kita kembali saja ke istana," perintah Putri Beatrice. Sementara di istana sudah mulai heboh tentang hilangnya Putri Beatrice. Raja Castillejo yang mendengarkan hal itu juga terkejut dan panik. Baru kali ini Putri Beatrice menghilang. Selama ini putri Beatrice tidak pernah keluar istana tanpa izin. Putri Beatrice selalu izin pada raja Castillejo. Meskipun izin tanpa bertatapan muka. Namun, tetap izin sebelum pergi. Raja Castillejo memerintahkan pada jenderal Vladimir untuk mencari putri Beatrice yang menghilang. Hari ini istana benar-benar gempar. Dayang Rumbia di marahi habis-habisan oleh raja Castillejo. Meski ia tahu itu bukan kesalahan dayang Rumbia. Setelah di selidiki ternyata ada dua pengawal kerajaan yang juga menghilang. Raja Castillejo menduga kalau putrinya tidak kabur sendirian. Ada dua pengawal yang membantu dalam rencananya. Raja Castillejo akan menghukum kedua pengawal yang membantu putri Beatrice kabur dari istana. Karena mereka ikut melanggar peraturan kerajaan. "Cepat cari putri Beatrice, jenderal Vladimir!" Perintah raja Castillejo. "Baik, yang mulia raja. Akan segera aku cari," sahut jenderal Vladimir. Jenderal Vladimir segera membentuk pasukan untuk mencari putri Beatrice. Tidak lupa ia juga mengajak wakil jenderal Norman. Karena sudah pasti ia bisa di andalkan. Menurut bocoran dari salah satu prajurit yang di suruh oleh putri Beatrice. Putri Beatrice kemungkinan sedang ada di gurun pasir. Di luar wilayah negeri empat menara. Jenderal Vladimir sudah tahu kemana perginya putri Beatrice. Pasti ia pergi untuk mengorek informasi tentang dirinya. Dugaannya kali ini, putri Beatrice sedang berada di restoran ayam milik Vasko. Jalan pergi ke sana mungkin aman-aman saja. Namun, untuk pulang. Tidak bisa menjamin. Apalagi putri Beatrice menegangkan baju bangsawan putri kerajaan. Sudah pasti akan di incar para bandit yang berkeliaran di sekitar gurun pasir. Karena jenderal Vladimir tahu betul perjalanan menuju kesana. Dulu juga pedangnya hampir di rampas oleh para bandit. Namun, karena keahliannya dalam bela diri. Jenderal Vladimir mampu mengalahkan para bandit itu dengan mudah.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD