Leader 36 - Benteng Pertahanan

1045 Words
Leader 36 - Benteng Pertahanan Wakil jenderal Norman terus mendampingi jenderal Vladimir untuk memantau setiap pembangunan benteng di sekitar menara perbatasan. Selagi mengobrol mereka juga membicarakan tentang rencana perekrutan prajurit baru. Berhubung wakil jenderal Norman memang sudah terbiasa di bidangnya. Dan raja Castillejo pun sudah terbiasa memberi syarat pada prajurit baru. Yang jelas prajurit baru harus tinggal di istana. Mereka tidak boleh membawa keluarga mereka ke dalam istana. Mereka hanya di perbolehkan satu bulan sekali pulang untuk menemui keluarganya. Selain keadaan yang terdesak seperti ada yang sakit atau berita buruk lainnya. Prajurit juga tidak boleh membocorkan hal apapun yang terjadi di dalam istana. Prajurit mendapatkan jatah makanan, baik untuk dirinya sendiri, maupun keluarganya. Akan ada petugas yang mengantar makanan dan minuman setiap dua hari sekali. Biasanya berisi makanan pokok, seperti beras. Sayur mayur, buah-buahan dan lain sebagainya. Prajurit adalah grada depan. Ujung tombak dari sebuah kerajaan. Sebelum raja yang maju di Medan perang. Akan ada prajurit yang lebih dulu menghadapi musuh. Maka dari itu, jasa mereka harus sangat di hargai. Tidak hanya untuk dirinya, tapi keluarganya juga harus di jamin hidupnya. Karena prajurit rela mati demi kerajaannya. Mereka lebih mementingkan kerajaan dari pada keluarganya. Maka dari itu kerajaan lah yang wajib menjamin hidup keluarga dari prajurit tersebut. Benteng pertahanan Jenderal Vladimir siapkan dengan sekokoh mungkin. Baik di sekitar menara perbatasan, maupun di istana. Karena pertahanan penting, kita tidak tahu apa yang akan terjadi kedepannya. Jadi mereka harus mempersiapkan dengan matang. Agar nantinya tetap aman jika ada penyerang masuk. Atau akan ada perang dadakan. "Sebelum senja kita harus cepat pulang. Besok kita baru seleksi calon prajurit untuk kerajaan Kuzkha," perintah Jenderal Vladimir. "Baik tuanku, aku yakin benteng pertahanan ini akan sangat kuat," balas wakil jenderal Norman. "Besok kalau selesai menyeleksi calon prajurit. Kita akan sempatkan pergi ke hutan," ucap jenderal Vladimir lagi. "Untuk apa ke hutan tuanku?" Tanya wakil jenderal Norman. "Kamu lupa? Kita akan mencari naga untuk menemani Stronger. Kalau bisa sih naga betina," ujar jenderal Vladimir. "Keberadaan naga sekarang sulit di tebak tuanku. Bahkan naga betina itu sangat sulit kita temui. Memangnya kita akan ke hutan mana?"  "Hutan naga!"  Wakil jenderal Norman terkejut. Pasalnya, di hutan naga bukan hanya ada naga yang sangat ganas. Di sana juga banyak penyihir jahat yang saling beradu kekuatan untuk memeperebutkan wilayah. Wakil jenderal Norman tidak habis pikir. Betapa beraninya jenderal Vladimir mau kesana. Tanpa mempunyai kekuatan apapun. Mereka penyihir kuat yang bisa kapan saja mengubah orang biasa menjadi batu. Mereka biasanya tidak suka, kalau ada orang asing memasuki wilayah mereka. Namun, wakil jenderal Norman bisa apa? Mau tidak mau ia harus mengikuti perintah Jenderal Vladimir. "Baik, tuanku. Aku harap, tuanku benar-benar mempersiapkannya dengan matang. Karena selama ini belum ada yang berani masuk kesana. Adapun yang tersesat ke sana, mereka tidak pernah kembali," ucap wakil jenderal Norman. Karena dia lebih lama tinggal di kerajaan Kuzkha. Jadi dia tahu apa yang terjadi di sekitar kerajaan. "Tenang saja, aku tidak takut sama sekali dengan naga. Apa lagi dengan penyihir yang katanya mulai menguasai hutan naga. Aku hanya ingin mengambil beberapa naga untuk menemani Stonger. Kalaupun tidak ada naga betina yang dewasa. Aku akan mengambil bibit naga berupa telur naga. Untuk di kembangbiakan," jelas jenderal Vladimir. Ada-ada saja ide jenderal Vladimir ini. Sempat-sempatnya terpikirkan olehnya, ingin mengembangbiakan naga.  Jika orang lain mengembangbiakan hewan yang bisa di makan. Seperti sapi, domba, kambing, ayam dan hewan ternak lainnya. Ini naga? Apa yang bisa di ambil dari naga. Mungkin saja, tenaga mereka. Tentunya untuk melindungi benteng pertahanan dari musuh. Ide bagus juga. Hanya Jenderal Vladimir yang terbersit pikiran seperti itu. Jenderal Vladimir memang pantas menjadi raja berikutnya. Masa depan kerajaan Kuzkha akan terjamin, kalau jenderal Vladimir yang menjadi rajanya. Jenderal Vladimir terus memantau setiap benteng yang baru saja prajuritnya buat. Benteng pertahanan harus benar-benar kokoh. Agar nanti saat ada serangan lagi. Mereka tidak akan kerepotan. Karena selain ada naga penjaga. Ada juga beberapa prajurit yang di tugaskan oleh Jenderal Vladimir untuk menjaga menara perbatasan. Selain benteng dan camp para prajurit yang berjaga di menara perbatasan. Jenderal Vladimir juga membangun camp dapur umum. Selain prajurit. Dapur ini juga menyediakan makanan pada rakyat kerajaan Kuzkha yang melintasi perbatasan ini. Kerjaan Kuzkha memang selalu menyediakan dapur umum. Agar tidak ada rakyat yang kelaparan. "Tuan yakin akan ke hutan naga?" Tanya wakil jenderal Norman lagi. Untuk memastikan lagi. Karena memang masuk kedalam sana sangat beresiko besar. Bukan karena takut dengan naganya. Karena dulu juga wakil Jenderal Norman pernah hidup bertetanggaan dengan hutan naga, tapi sebelum para penyihir menguasai hutan naga tersebut. Wakil Jenderal Norman pernah tersesat ke hutan naga dulu saat mencari kayu bakar. Dia pernah di sekap oleh penyihir. Masih baik ia bisa selamat dari tawanan penyihir. Kalau tidak wakil jenderal Norman pasti sudah mati di sana. "Kenapa kamu takut? Tidak usah ikut kalau kamu takut!" Tegas jenderal Vladimir. Ia tidak mau mengajak orang yang penakut. Menurut jenderal Vladimir, penyihir juga asalnya manusia. Pasti ada kelemahan di balik penyihir yang kuat. Jadi ia tetap berani, ia siap mengambil resiko apapun nantinya. Jenderal Vladimir tidak mau wakil jenderal Norman sampai menghambat perjalanannya. Apalagi sampai membatalkan niatnya untuk pergi ke hutan naga. "Tidak tuan, aku akan ikut tuan. Kemanapun tuan pergi," sahut Wakil Jenderal Norman. Yang sebetulnya masih takut untuk pergi ke sana. Namun, ia harus tetap yakin. Selama ada jenderal Vladimir. Semuanya pasti akan aman, ia juga perlu berjaga-jaga mencari kelemahan para penyihir itu. Agar jika dalam perjalanan di hutan naga, ada penyihir. Wakil jenderal Norman bisa melemahkannya dengan mudah. Karena mereka hanya manusia biasa yang tidak memiliki kekuatan apapun. Hanya bermodalkan senjata dan teknik menggunakan senjata saja yang mereka miliki. "Bagus! Sekarang jangan banyak bicara. Kamu pantau menara sebelah timur. Aku akan ke camp dapur umum dulu. Melihat persediaan makanan di sana. Jangan sampai mereka di sini kehabisan makanan," ucap jenderal Vladimir. Dia memang selalu memikirkan segala sesuatunya. Dari hal besar sampai hal sekecil itupun. Jenderal Vladimir memikirkannya dengan detail. Suatu kebanggan kalau suatu saat nanti, jenderal Vladimir yang menjadi raja di kerajaan Kuzkha. Di jamin, rakyat akan makmur. Karena ada jenderal Vladimir yang selalu memikirkan rakyatnya. Jenderal Vladimir selalu memperhatikan hal yang paling kecil. Sedetail apapun ia pasti pikirkan. Herannya ia selalu ingat dan tidak pernah lupa. Kedisiplinannya dalam mempersiapkan sesuatu membuatnya terbiasa. Kalau sudah terbiasa disiplin maka tidak akan lupa dengan seuatu yang kecil sekali pun.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD