Panji membuka pejaman matanya, ia melihat sekeliling ruangan dan ternyata ia sedang di rumah sakit, terakhir yang ada di ingatan Panji adalah ketika ia bersama Kelana di taman Mawar, lalu entah mengapa semua ingatan itu sampai di situ saja, ternyata ia tak sadarkan diri. Panji melihat dengan samar dua orang di sampingnya. Siapa lagi jika bukan Tora dan Iza, Panji hampir kelabakan, ia mengira salah satu dari orang yang berdiri disampingnya adalah Kelana. Tapi, nyatanya zonk. “Lo udah sadar? Syukurlah.” Tora menghela napas lega. “Gua khawatir banget, lo ini gak pernah mau dengerin gua.” “Ahh udah lah. Gak usah dimarahin, gila sih lo,” geleng Iza membuat Tora mengangguk. “Gimana kondisi lo? Udah mendingan? Apa masih ada yang sakit? Gue panggilin dokter ya.” “Udah udah. Gak usah.” Panji me