Kelana 40

1414 Words

Kelana bangun begitu pagi ia mendengar suara orang berteriak yang terdengar sangat dekat, karena suara bising itu Kelana pun bangun dan menghampiri arah suara yang saat ini sedang marah-marah, terdengar sangat jelas di telinganya. Kelana menaikkan alis ketika melihat Fauziah sedang berdiri kebingungan, uring-uringan dan terlihat ingin menangis. Kelana menghampiri Fauziah dan berkata, "Ada apa, Mbak? Siapa yang berkelahi di depan?" tanya Kelana. "Abangmu, Dek. Bagaimana ini?" lirih Fauziah menatap Kelana. "Apa? Abang berkelahi dengan seseorang? Abang gak mungkin." Kelana tak percaya karena abangnya tidak pernah punya masalah dengan orang lain. "Abang kamu nggak berkelahi, tapi dia—" Kelana tidak mendengar perkataan Fauziah selanjutnya, yang ia lakukan langsung menerobos keluar dari ru

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD