Bangunan Rumah Sakit Teresa telah resmi hilang. Tapi, hati Laura masih tertinggal di sana. Kenangan segala yang ada di rumah sakit itu, sekarang sudah tergambar jelas. Sorot mata gadis itu membeku di dalam pelukan Amber. Ia melepas pelukan tersebut lalu berdiri.
Mata Laura tertuju ke utara melihat seseorang yang dikenalnya. Semua orang pun mengarah ke sana. Sama halnya dengan Brandon yang masih setia menunjuk dengan jarinya.
Maya belum berdiri karena masih takut ketahuan membiarkan Madalia menjadi korban demi keuntungannya sepihak. Tapi, jika ia bersikap pengecut seperti ini, maka dengan mudah teman - temannya akan curiga. Well, dia tidak punya belas kasihan dan rasa terimakasih.
Laura berdiri lalu berjalan ke arah utara sambil meneteskan air mata. "Terimakasih, Madalia." Berkat Hantu
