Laura dilempar dari lantai satu. Hal itu sudah diprediksi oleh Dokter Leo. Cederanya tidak akan parah. Maka dari itu, dia mengambil resiko tersebut. Tubuh gadis itu berguling - guling hingga terbentur pohon. "Maafkan aku," ucap Dokter Leo sambil menutup mata perlahan. Perawat Maria berteriak dengan keras lalu memeluk erat Dokter Leo. Bayangkan saja, di pukul dengan benda tumpul di bagian kepala. Tentu saja darah kental mengalir di sana. Tangan wanita itu gemetar sambil menatap genangan darah yang terus mengalir. "Kau tidak boleh mati." "Kau tidak boleh mati, Leo. Hahahaha…." Perawat Maria berdiri lalu berjalan menyeret Dokter Leo untuk membawanya keluar lewat jalan rahasia. Darah tercetak jelas di lantai sepanjang wanita itu berjalan dan tertawa dengan keras. Api dan asap yang terus me