Sesuai petunjuk peta, mereka akan menuju ke lantai dua. Rute yang diambil adalah melewati tangga penuh darah tadi. Jika ada pilihan lain, Brandon akan mencari jalan alternatif meski berputar. Kalau seperti ini, mau tidak mau ia harus menaiki tangga tersebut. Mereka sepakat untuk keluar ruangan karena mendengar nama Laura dipanggil. Semakin berjalan menuju sumber suara, maka semakin mencekam suasana di sekitar. Suara terdengar jelas saat mereka berhenti di depan tangga. Aliran darah dari atas terus menetes meski tidak jelas. Brandon sudah pucat pasi ingin muntah namun ditahan. Ia harus kuat karena gengsi yang dimiliki. Sesekali, pria muda itu menatap Caesar dengan pandangan takjub. Samar - samar, ia melihat bayangan di belakang pria itu. Brandon langsung mengalihkan pandangan dan meng