Episode 11

1159 Words

Mereka masuk ke dalam rumah sakit tersebut. Hal yang pertama dilihat adalah lorong yang gelap, deretan kursi berserakan di mana - mana. Serta ada brankar di sebelah kanan sekitar dua meter.  Brankar yang semula diam bergerak menghampiri mereka. Semuanya menepi ke belakang hingga terbentur di pintu kaca. Suara langkah kaki terdengar di telinga disertai bunyi sirine ambulan. "Aku takut," bisik Madalia kepada Maya. "Kau pikir aku tidak takut." Maya meremas kuat pegangannya kepada orang di sampingnya. Tapi, tangan orang itu dingin. Dahi gadis itu berkerut. Bukankah tadi di sampingnya tidak ada orang? Lantas siapa orang itu. Ia sudah berkeringat dingin dan tidak bisa bicara.  "Ada apa?" ucap Madalia lirih. Maya beralih tempat dengan cepat. Namun, tangannya di cekal oleh seseorang. "Keluarkan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD