"Cantika, Soleh!" Panggil Tari yang melangkahkan kakinya melewati pintu depan. Sementara di dalam kamar yang pintunya terbuka. Soleh dan Cantika tengah larut dalam ciuman panjang. Soleh yang tadinya berada di atas Cantika, membawa Cantika berguling, sehingga Cantika yang kini berada di atasnya. Cantika menyingkap pakaian bagian atasnya, ia juga menaikkan branya. Dan menyodorkan ujung dadanya pada Soleh. Tanpa perlu Cantika bicara, Soleh tahu benar apa yang diinginkan istrinya. Soleh mengulum ujung d**a Cantika dengan gemas. Erangan pelan namun terdengar penuh kenikmatan, terlontar ke luar dari mulut Cantika. Kedua tangan Soleh memeluk punggung dan pinggang Cantika. Sementara Cantika mendekap erat kepala Soleh di dadanya. "Astaghfirullah hal adzim!" Seruan dari ambang pintu mengagetkan