Tercekik rindu.

1065 Words

"Ma-maksud kamu?" Qiana tergagap. Azka tersenyum, ia maju satu langkah. Menatap Qiana dalam. Seakan ingin menegaskan--bahwa di sini dialah yang berkuasa. "Teteh hanya kerja untuk saya! Melayani saya! Makan malam, dan menjadi tutor buat saya! Gajih sama ko. Bagaimana?" Sejenak Qiana berpikir."maksud kamu melayani?" Dari tatapan gadis itu terlihat kalau Qiana mengartikan kata 'melayani' sebagai sesuatu yang memang mengandung arti 'sesuatu'. Azka terbahak, "Teteh lucu banget ih, melayani di sini. Bukan seperti Teteh melayani apa ya... Mungkin p****************g! Enggak lah Teteh. Maksud Azka, Teteh cuma nyiapin Azka makan malam, sama jadi Tutor Azka, itu doang. Bagaimana?" "Tapi nanti mereka..." "Jangan pikirin mereka. Teteh butuh pekerjaan kan?" Azka kembali duduk di kursi kebesarannya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD