"Sumpah lo tega benget ngomong gitu sama si kunyuk. Kasian tahu Na." Hari ini Wiwi sedang di rumahnya Qiana. Cewek itu sudah lama tidak bertemu dengan sahabatnya tersebut. Semenjak lulus sekolah. Selain karena mereka berada di tempat kuliah yang berbeda. Juga karena mereka sama-sama sibuk. Qiana hanya terdiam, ia menatap ponselnya yang bergetar sedari tadi. Itu adalah panggilan dari Erlangga. Qiana memang sedang tidak ingin bicara dengan laki-laki itu. Dalam hati ia merasa kasihan, tapi ini harus ia lakukan. Ia ingin Erlangga tahu, bahwa mereka tidak selamanya akan terus muda, berumur remaja seperti sekarang. Mereka akan mengalami masa dewasa. Dan untuk menghadapi masa dewasa tersebut. Mereka harus mempersiapkan dirinya, dan mulai meninggalkan kehidupan yang serba santai dan hura-hura