Mulai kritis

1082 Words

Waktu terus bergulir dengan semestinya. Erlangga yang sibuk dengan kuliahnya, dan Qiana sibuk dengan kerjaan di malam hari seperti biasanya. Namun mereka selalu menyempatkan waktu--ketika malam Minggu tiba. Seperti saat ini Qiana dan Erlangga sedang menikmati makan malam romantis, di sebuah Restoran ternama. Di kawasan sekitar Paris Van Java, Bandung. "Besok mau kemana? Jalan yuk?" Erlangga mengusap bibir gadis itu lembut dengan ibu jarinya. Masalahnya gadis itu seperti bocah. Belepotan kemana-mana. Padahal setelah ini mereka mau pergi menonton. "Besok ya?" . Sejenak Qiana berpikir. Kayanya kalau jalan-jalan ke trans studio Bandung Ok juga. Tapi... Gadis itu seperti teringat sesuatu. "Kenapa?" Erlangga menautkan alisnya, melihat perubahan wajah gadis itu. "Lang aku besok kayanya engg

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD