Pagi-pagi sekali Qiana terbangun. Entah kenapa hari ini ia ingin bangun pagi. Padahal hari ini hari Minggu. Dia tidak kuliah dan seharusnya bisa bangun siang bukan? Qiana turun ke lantai bawah. Ke taman sepagi ini pasti segar pikirnya, ia mau lari-lari kecil, sekalian melihat bunga anggrek yang kemarin ia lihat di taman itu. Ah, Qiana enggak sabar untuk menghirup wangi aroma bunga-bunga tersebut. Ia sengaja bertelanjang kaki, ia ingin merasakan sensasi batu-batu kerikil kecil di sana. Namun sebelum sempat ke pintu menuju taman, Qiana mematung. Melihat Erlangga yang t*******g d**a sedang berdiri dan memegang kontainer berisikan kopi sepertinya. Laki-laki itu tersenyum lebar padanya. Deg! Qiana seperti terhipnotis! "Kenapa?" Erlangga menghampirinya. "Lang kamu tuh..." Qiana tak bisa