Erlangga berubah

1073 Words

"Jangan gitu sama Qiana. Kamu enggak boleh kasar. Itu enggak baik Nak." Ivanka duduk di samping Putranya. Setelah lama terdiam di depan kamarnya tadi. Erlangga turun ke ruang tamu. Dan kini ia terdiam, dengan wajah muramnya. Dia tidak bisa berkata apa-apa. Ia emosi, tidak tahu siapa yang akan di persalahkan di sini. "Sekarang kamu masih status pacaran, tapi kamu sudah berani kasar sama dia. Gimana kalau kalian sudah menikah. Apa kamu akan memukul dia?" Tidak! Jelas tidak. Erlangga tidak akan segila itu. Erlangga sangat sayang pada Qiana. Tapi hari ini... Erlangga tidak mengerti. Kenapa ia semarah ini. Jujur, dalam hatinya. Ia amat menyesal. Tapi kemudian melihat gadis itu di cium laki-laki lain. Membuatnya benar-benar tak bisa mengendalikan emosinya. "Erlangga pergi dulu!" Laki-laki i

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD