Keesokkan harinya, Fatih seperti biasa pergi untuk ke sawah setelah dia dan Angeline sarapan. Lagi-lagi, Fatih memasak untuk mereka berdua.
“Gue pulang sore.” kata Fatih.
Angeline mennoleh pada Fatih, “Kerjaannya masih banyak emang?” tanya Angeline.
Fatih mengangguk, lalu menyuap makanannya lagi.
“Gue mau dong bantuin.” kata Angeline.
“Gak usah, lo di rumah aja.” kata Fatih.
Angeline hanya bisa mencibir karena kesal tidak boleh membantu Fatih padahal dia sangat ingin melakukannya.
“Gue kan bisa tau.” kata Angeline.
“Anak cengeng mana bisa.” kata Fatih.
“Lo ngatain gue ya?” tanya Angeline sambil metotot kesal.
“Lo kali yang ngerasa.” kata Fatih.
“Gue ikut ya ke sawah?” tanya Angeline.
Fatih menggeleng.
“Gue diem deh. Liat doang.” kata Ang
