Angeline menunggu di depan rumah dan mengamati anak-anak yang sedang bermain di lapangan. Kegiatan bermain di lapangan dari sore seperti kegiatan rutin yang mereka lakukan. Angeline hanya bisa mengamatinya dari jauh, dari rumahnya. "Mbak, mau ikut?" tanya seseorang yang tiba-tiba berada di sampingnya. "Enggak, Mbak. Aku liat aja." kata Angeline. Angeline tidak mengenal gadis itu namun dia sudah memutuskan untuk memanggil Mbak kepada siapa saja. Gadis seusianya di samping Angeline terlihat cantik. "Aku Ratih, Mbak." katanya sambil menyodorkan tangannya. "Oh, aku Angeline. Maksudku Angel." kata Angeline karena menganggap namanya kepanjangan bila diperkenalkan oleh warga kampung ini. Angeline menjabat tangan Ratih. "Aku dulu begitu, Mbak. Sebelum menikah." kata Ratih.