“Ya Allah ini kenapa?” Sabila terperanjat melihat anaknya membawa pulang Luna, kulit merah-merah dan mata pun juga bengkak. “Alergi kacang, Mom. Tolong diobati! Teman dia udah balik ke Jakarta.” Rafan menyerahkan Luna pada ibunya karena Fira sudah balik ke Jakarta pagi tadi. Maka dari itu Luna merasa kesepian dan mengajak Rafan makan karedok, apesnya dia malah gatal-gatal. “Kasihan kamu, Nak.” Sabila membawa Luna ke kamar tamu. Menutup pintu agar Rafan tak masuk. Dibuka baju kemudian dioleskan salap pada kulitnya yang memerah. Tak hanya itu, dia memberikan obat dan meminta untuk istirahat. Begitu manis perlakukan Sabila, baru setelah itu dia keluar, menutup pintu perlahan kemudian menemui sang anak yang saat ini sedang bermain game bersama dengan Nada. Ah, tidak, Nada hanya menonton saj