Panik, itulah yang dirasakan Rafan ketika melihat Luna tak sadarkan diri. Dia sudah memencet hidung Luna, memasukkan kepala ke dalam ketiaknya juga tak membuat perempuan tengil itu bangun. Rafan melirik kiri dan kanan, hanya sepeda yang dimiliki. Suara napas terdengar tak sempurna karena sebuah becak melintas membuat Rafan melambaikan tangan dan berteriak berhenti. Kaget, sudah pasti, tapi Rafan tak peduli akan itu. Di bopong Luna dan direbahkan di atas meja tanpa atap, kemudian dia mengambil alih kemudi setelah menyerahkan uang seratus ribu kepada sang pemilik becak. Perjalanan ke puskesmas kelurahan memakan jarak 5 km. Hanya itu pusat layanan kesehatan masyarakat yang ada. Jika rumah sakit, mereka harus ke kota dan itu lumayan jauh, 15 km. Sementara Luna sudah tak sadarkan diri, tak mu