“Saat itu, gue merasa--itu adalah hari paling bahagia sepanjang hidup gue.” Abi yang masih mendongak, dengan cepat menoleh. Merasa kaget—ketika mendengar suara tiba-tiba Saka. Bahkan, pria itu sudah berdiri di sampingnya—tanpa ia sadari, dengan sepasang mata menatap lurus ke arah photo pernikahannya sendiri. Abi kembali memutar kepala ke arah yang sama, yang baru beberapa detik dia tinggalkan. “Aku… juga pernah menikah.” Saka mengerjap, dengan dahi yang sudah berlipat-lipat—ketika rungunya mendengar apa yang baru saja Abi sampaikan. Kaget??? Jelas. Sang adik juga tidak bercerita apa-apa tentang pria ini. Ah… bukannya mereka memang tidak membicarakan urusan pribadi masing-masing sejauh itu?? Apalagi sang adik yang memang berubah menjadi tertutup tentang hubungan romantisnya—setelah hubun