Karin masih berdiri, dengan satu sisi tubuh tertumpu tembok pembatas ruang tamu. Setelah makan siang yang membuat hatinya merasakan bunga-bunga bermekaran di dalam sana, Abi dan Saka langsung menuju ruang tamu. Sementara Karin sendiri membantu Mbok Ti membersihkan meja makan. Wanita paruh baya tersebut memang tidak meminta bantuannya, bahkan memintanya untuk menyusul Abi, dan Saka di ruang tamu. Namun, Karin yang baru saja dibuat ketar-ketir menyenangan oleh kalimat manis Abi—masih belum bisa mengatur detak jantungnya kembali normal seperti semula. Rasanya, jantungnya masih melompat-lompat kegirangan, hingga Karin harus berulang kali meraup banyak oxigen, kemudian menghembuskan nafasnya perlahan. Sepasang netra Karin—tanpa diminta, memperhatikan setiap gerak tubuh Abi. Pria itu… semakin i