“Na, ini belanjaan kamu. Notanya ada di dalam, ya,” kata Jovan sambil menyodorkan belanjaan Nana. Nana langsung berdiri untuk menerimanya. Melihat Nana yang tampak kesusahan, Jovan kembali mengambil alih semua belanjaan Nana. Ia berniat untuk membawakannya. “Kamu sendiri, kan? Udah pesan taksi online? Kalau belum, gimana kalau aku antar aja? Soalnya ini barang-barangnya banyak.” “Nggak usah, Kak. Soalnya Kak Arsen mau jemput kalau jadi,” tolak Nana. Ia menggigit bibir bawahnya, sedikit gugup membahas Arsen saat bersama Jovan, mengingat Arsen yang pernah bersikap menyebalkan pada pria tersebut. “Dokter Arsen mau jemput? Ya udah, aku tungguin. Nanti kalau Dokter Arsen nggak jadi datang, aku antar aja ya, Na. Soalnya kamu kelihatannya lagi agak kurang sehat. Takut kenapa-kenapa di jalan,”