27 - Berpihak Padaku

1663 Words

Seperti biasa, Nana mengantar bekal makan siang untuk Arsen. Ia tersenyum saat Arsen membukakan pintu ruang kerjanya. Tanpa kata, Arsen sedikit menyingkirkan tubuhnya, seolah memberi jalan untuk Nana masuk ke ruangannya. Nana pun melenggang masuk. Ia meletakkan tas bekal biru miliknya di atas meja kerja Arsen. “Kenapa kelihatannya senang begitu?” tanya Arsen sambil menghampiri wanita yang sudah duduk manis di depan kursi kerjanya itu. “Nggak apa-apa. Aku memang senang aja kalau udah mau masuk jam makan siang,” jawab Nana riang, sambil menyiapkan makanan untuk dirinya dan Arsen. “Bukannya seharusnya di butik kamu lagi banyak pekerjaan?” Nana mendongak menatap Arsen. Laki-laki itu tidak sedang mengkode bahwa ia tak mengharapkan kedatangan Nana ke sini, kan? “Aku hanya bertanya,” lanjut

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD