Tinggal menghitung hari, Nana akan berangkat ke Jepang bersama Arsen. Sampai detik ini ia belum tahu, kalau Aesen sendiri lah yang sebenarnya mengatur perjalanan mereka itu. Yang Nana tahu, mereka akan berangkat atas perintah Papa Tama, dengan tiket dan semua hal yang telah disiapkan.
Nana tiba-tiba saja menjadi sangat gugup. Ia tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi selama mereka ada di Jepang nanti. Andai Arsen masih selembut seperti saat awal mereka berjumpa, Nana pasti akan sangat senang dan tidak sabar menanti hari keberangkatannya. Namun, masalahnya, Arsen yang sekarang sangat sulit untuk ditebak. Terkadang pria itu dingin, ketus tak tersentyuh, tetapi terkadang bisa tiba-tiba melunak dan menjadi sedikit perhatian.
Nana menghela napas berkali-kali. Ia sampai tidak sadar, jik
