Part. 23. Mungkin Hanya Kebetulan Saja

1121 Words

Dalam sebuah ruangan khusus di rumah sakit itu, Wala berbaring dalam posisi terlentang dan kedua mata terpejam, meski dia tidak sedang tertidur. Sesekali dia memijat keningnya dan kepalanya terasa sedikit pusing. Atas inisiatifnya sendiri, Wala bersedia mendonorkan satu kantong darahnya untuk pria yang dia tolong, "Kalau masih pusing, tidak usah bangun dulu dan tetaplah berbaring." Wala berusaha keras membuka sedikit matanya dan melirik ke arah seorang suster yang baru saja masuk ke ruangan itu, sambil tersenyum ramah dan melarangnya beranjak dari tempat tidur. "Sekarang minum multivitamin dan jus buah ini, agar rasa pusing segera berkurang." Suster itu juga menaikkan sandaran pada ranjang tempat Wala berbaring, serta menyodorkan sebutir tablet multivitamin dan segelas jus apel untuk W

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD