Beberapa menit perjalanan. Hanya hembusan ac mobil yang menusuk masuk ke dalam pori-pori kulitnya. Mereka masih saja diam. Dion sama sekali tidak melirik ke arah Alice. Sementara Alice yang merasa takut, dia mencoba untuk melirik ke arah Dion. Dia merasa was-was jika laki-laki di sampingnya itu akan bertindak kasar lagi padanya. Tetapi, laki-laki di sampingnya masih saja diam tanpa suara. Kenapa dia diam saja? Kemana dia akan membawaku pergi? Apa dia akan terus menyiksanya lagi? Tapi... Ini kejadian paling aneh. Dia mengajakku pergi. Tapi dia sendiri tidak mau berbicara padaku sama sekali. “Maaf, em.. Apa aku… Boleh tanya sesuatu?” Tanya Alice ragu, keringat dingin membasahi tangannya. Jemari tangan Alice mencengkram ujung gaun yang menempel di lututnya. Sama sekali dia tidak berani me