Alice bukanya menyiapkan kamar untuknya. Dia menyiapkan makanan untuknya. Dan, pergi ke kamarnya sendiri. Lupa dengan cemilan dan laptop yang masih di depan tv. Regina segera pergi mengambilnya. Langkahnya terhenti saat di hadang oleh Regina. "Aku dengar aku atau tidak?" pekik Regina. Kedua mata bulat itu melotot tajam. Kedua tangan dilipat diatas dadanya. Bukanya takut, bagi dirinya yang paling menakutkan adalah kemarahan Dion. Jika wanita yang mengganggunya. Bisa jadi tidak ada apapun baginya. Alice membalas tatapan tajam Regina. Dia menarik sudut bibirnya sinis. Bukanya kembali ke kamarnya. Alice beranjak duduk, dia meletakkan kembali laptop dan cemilan miliknya di atas meja. Duduk santai menyalakan tv, dengan kaki menyilang. Kedua mata menatap kedepan. Tanpa menghiraukan suara yang