Foto Seksi

1146 Words
Wajah Sean terlihat gugup tapi dia dengan cepat menguasai keadaan sebelum Veronica menaruh curiga padanya. "Valerie mengeluh perutnya terasa kram,aku datang ke kamarnya untuk memastikan keadaannya, " jawab Sean terdengar masuk akal. "Benarkah? apa bayinya baik-baik saja?! " tanya Veronica khawatir. Dia ingin masuk ke dalam kamar Valerie untuk memastikan adiknya itu baik-baik saja. Tapi Sean langsung menahannya. "Bayinya baik-baik saja Veronica. Dia hanya kram biasa. Sekarang Valerie sudah tidur, sebaiknya besok saja kamu menemuinya, " kalau Veronica masih memaksa untuk masuk ke dalam maka ketahuan sudah apa yang sudah dia dan Valerie lakukan di dalam kamarnya. "Hem yasudah kalau begitu, mas aku minta maaf ya kalau selama ini aku kurang perhatian dan sering mengabaikanmu. Besok aku libur, apa kamu menghabiskan banyak waktu bersamaku? kita bisa staycation di hotel dan menghabiskan waktu untuk bercinta semalam suntuk, " ucap Veronica sambil memeluk pinggangnya. "Iya tidak apa-apa sayang, besok aku akan mengambil libur demi dirimu, " balas Sean seraya memaksakan senyum di wajahnya. Setelah itu mereka berdua masuk ke dalam kamar mereka. Keesokan harinya Sean dan Veronica akan pergi staycation ke sebuah hotel bintang 5. Valerie tidak ingin membiarkan mereka berdua pergi untuk bersenang-senang. Di saat mereka akan pergi bersiap-siap, Valerie pura-pura muntah sambil memegang perutnya. "Valerie kamu kenapa?! " tanya Veronica sambil berlari menghampiri adiknya itu. "Tidak apa-apa kak, perutku hanya mual. Jangan hiraukan aku, bukankah kalian akan pergi? " tanya Valerie. "Kakak tidak bisa meninggalkan kamu dalam keadaan seperti ini. Mas Sean sepertinya kita batalkan saja rencana kita untuk staycation. Kedua orang tuaku belum kembali ke rumah, aku khawatir jika meninggalkan Valerie sendiri di rumah, " ucap Veronica membuat Sean kecewa untuk kesekian kalinya. Sean yakin Valerie hanya berpura-pura. Sean meletakkan kembali kopernya dengan wajah kesal. "Baiklah kita bisa pergi lain kali. " setelah mengatakan itu Sean kembali masuk ke dalam kamarnya. Veronica merasa bersalah karena sudah mengingkari janjinya hari ini pada Sean. Tapi dia tidak punya pilihan lain sekarang. Jadi untuk menebus kesalahannya hari ini, Veronica berinisiatif untuk memasak masakan kesukaan Sean. "Kak apa kakak perlu bantuan? " tanya Valerie saat melihat kakaknya sedang sibuk di dapur. "Tidak, kamu istirahat saja di kamar. Kamu kan sedang mual-mual sekarang, " jawab Veronica tanpa mengalihkan perhatiannya pada sayur yang sedang dipotong-potong olehnya. "Benar tidak apa-apa, yasudah kalau begitu aku ke ruang tengah dulu ya, " Valerie berjalan ke ruang tengah untuk menonton beberapa acara tivi disana. Sesampai disana, dia melihat Sean sedang duduk penonton berita di televisi. Senyum jahatnya langsung menghiasi wajahnya. Dia menghampiri Sean dan duduk di sebelahnya tanpa canggung seperti dulu. Sean meliriknya dengan tatapan tajamnya. Apalagi yang akan dilakukan oleh Valerie sekarang. "Mas maaf ya gara-gara aku , kamu dan kakakku tidak jadi pergi, " ucap Valerie pura-pura menyesal. "Berhentilah berakting. Aku tau kalau kamu hanya berpura-pura Valerie." Sean ingin bangkit dari duduknya tapi Valerie dengan cepat menahan tangannya. "Kenapa cepat-cepat ingin pergi? aku akan bertanggung jawab karena sudah membuatmu marah hari ini, " Valerie dengan cepat membuka resleting celana Sean dan memberikan service untuknya. "Ahhh lepaskan! apa kamu sudah gila?! disini ada Veronica! cepat menyingkir! " Valerie tidak menghiraukan permintaan Sean dan terus menghisap miliknya. Di waktu yang bersamaan, Veronica muncul di belakangnya. "Mas aku keluar bentar ya, ada beberapa bahan masakan yang harus aku beli di supermarket, " ucap Veronica. Dia tidak menyadari kalau Valerie ada disana karena pandangannya terhalang oleh sofa yang besar. "I.. iya hati-hati ya sayang, " balas Sean sambil menahan desahannya. Setelah Veronica pergi Sean langsung menindih tubuh Valerie. Tadinya dia memang menolak tapi sekarang gairahnya kembali tersulut dan membutuhkan pelepasan sekarang juga. Valerie tersenyum puas karena Sean lagi-lagi terjerat dalam permainannya. Terjadilah pergumulan diantara mereka di atas sofa. Valerie mendesah dibawah kungkungan Sean. "Mas lebih dalam mas!! " pinta Valerie seraya menggigit bibir bawahnya. "Jangan keras-keras nanti ada yang mendengarnya, " Sean mempercepat hentakannya agar semua ini cepat berakhir. Tak lama kemudian terdengar suara deru mobil di halaman rumah, Sean buru-buru menyelesaikan percintaannya dengan Valerie sebelum Veronica melihatnya. "Mas? aku beliin kopi nih buat kamu, " Veronica berjalan ke arah ruang tengah untuk memberikan kopi kepada suaminya. Saat Veronica sampai di ruang tengah, dia melihat ada Valerie juga disana. "Loh kamu disini juga Valerie, " Veronica merasa tidak nyaman saat melihat Valerie dan Sean duduk berdua disana. "Maaf kak aku hanya bosan di dalam kamar. Kami hanya mengobrol saja tidak apa-apa kan?" tanya Valerie. "Ehm iya tidak apa-apa, " jawab Veronica. Tidak mungkin Valerie dan Sean berbuat macam-macam di belakangnya. Setelah memberikan kopi pada Sean, Veronica kembali melanjutkan aktivitas memasaknya di dapur. *** TING Sebuah pesan masuk di ponselnya Sean. Mata Sean melotot saat melihat foto pap seksi yang dikirimkan oleh Valerie. "Kenapa mas? siapa yang kirim pesan? " tanya Veronica saat bersandar di d**a bidangnya. "Tidak bukan apa-apa, besok kamu syuting lagi kan? " tanya Sean mengalihkan pembicaraan. Hatinya berdegup kencang takut jika Veronica mengetahui hubungannya dengan Valerie. "Mas maaf ya hari ini kita tidak jadi pergi. Bagaimana kalau kita melakukannya di sini? " ajak Veronica sambil memegang keperkasaannya yang sudah mengeras. "Tidak apa-apa ini juga demi bayi kita, baiklah kamu udah basah ya? " tanya Sean mulai tergoda dengan rayuan Veronica. "Iya mas. " Sean dan Veronica mulai berciuman dengan mesra. Lalu terjadilah pergulatan diantara mereka setelah sekian lama tidak bercinta. Tapi ada sesuatu yang mengganjal di hati Sean. Dia malah teringat service yang Valerie berikan padanya. Valerie lebih lincah dan aktif. Sedangkan Veronica terlihat lebih pasif. "Kenapa mas? kenapa kamu berhenti bergerak? " tanya Veronica dibawahnya. "Tidak apa-apa, " jawab Sean tersadar dari lamunannya dan kembali melanjutkan percintaan mereka. Esok harinya Veronica kembali lagi syuting ke kota Jogja. Sean mencium bibirnya seolah tidak ingin melepaskannya pergi. Veronica sedikit mendorong d**a Sean agar berhenti menciumnya, "Udah dong mas, aku harus pergi nanti pesawatnya keburu flight. " "Maaf, bibirmu sangat manis Veronica, rasanya aku tidak ingin berhenti mengecupnya. Hati-hati di jalan ya. Kalau sudah sampai di Jogja nanti telepon aku, " ucap Sean. "Iya mas, " ucap Veronica tersipu malu mendengar pujian Sean barusan. Setelah Veronica pergi, Sean kembali masuk ke dalam rumah. Hari ini dia masih libur karena dia sengaja mengambil libur selama dua hari. Ponselnya kembali berbunyi. Lagi-lagi Valerie mengirimkan foto pap seksinya. "Mas datanglah ke kamarku, " pesan Valerie. Sean ingin mengabaikannya begitu saja tapi Valerie terus-menerus mengirimkan foto dan video tak senonoh di dalam kamarnya. Mendapat godaan sebanyak itu. Siapa yang bisa tahan. Sedangkan di dalam kamarnya Valerie tersenyum melihat foto-foto dan video yang sudah dia kirimkan pada Sean. Dia yakin Sean pasti akan tergoda padanya. Saat ini dia sedang mengenakan lingerie yang seksi dan menggoda. Dia akan membuat Sean bertekuk lutut padanya. Terdengar suara ketukan pintu di luar. Valerie sangat yakin itu adalah Sean. Dia buru-buru membuka pintu kamarnya. KRIETT Benar dugaannya, Sean sudah berdiri di depannya. Mata Sean menatapnya seolah ingin menelanjanginya. "Ayo mas silahkan masuk." Valerie menarik tangan Sean untuk masuk ke dalam kamarnya lalu dia kembali menutup pintunya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD