Terjebak Dalam Pusaran Gairah

1057 Words
Sean mulai merasa bimbang. Pertahanan dirinya perlahan-lahan runtuh saat tangan Valerie meremas miliknya dibawah sana. "Bagaimana mas, aku tidak akan memaksamu jika kamu tidak menginginkannya, " rayu Valerie. Kepala Sean seakan ingin meledak karena dia sudah tidak mampu untuk berpikir dengan jernih. Karena tidak kunjung mendapatkan jawaban, Valerie berinisiatif untuk membuka celananya dan memberikan service yang menyenangkan untuk Sean. Sedetik kemudian kesadaran Sean mulai terkumpul. Dia ingin mendorong Valerie tapi rasa nikmat ini tidak bisa ia lepaskan begitu saja. "Ahhh stttt pelan-pelan saja ahkk!! " Sean tak kuasa menahan ledakan di dalam dirinya. Valerie terbatuk-batuk hampir tersedak saat menelan cairannya. Dia mengelap bibirnya lalu kembali berdiri menatap Sean. "Aku tidak akan memaksamu mas, Jika kamu menginginkan aku maka aku siap melayanimu," Valerie tidak menyerah merayu Sean. Dia berjalan mendekatinya mengikis jarak diantara mereka. Sean sudah tidak kuat lagi menahan hasratnya. Dia langsung membungkam bibir Valerie dengan rakus. Valerie tersenyum puas di dalam ciumannya. Akhirnya dia berhasil memperdaya Sean. "Sean sebentar lagi kamu akan menjadi milikku, " batinnya sambil mengalungkan tangannya di leher Sean. Kemudian Sean membawa Valerie ke atas ranjang. Disana dia mengukung tubuhnya dan kembali memberikan kecupan di atas bibirnya. Valerie hanya bisa melenguh dan mendesah dibawahnya. Untuk kedua kalinya tubuh mereka menyatu dalam pusaran gairah. Sean terus memacunya tanpa jeda sedikitpun dan melupakan janjinya pada Veronica untuk tidak menyentuh Valerie. *** Sementara itu Veronica menatap layar ponselnya sedari tadi. Sean sama sekali tidak membalas pesannya. Biasanya suaminya itu paling cepat membalas pesan. Apa sekarang Sean sudah tidur? "Veronica, " sapa seorang pria tampan dia depannya. Dia adalah Jay Riyadi aktor yang sedang naik daun saat ini. Film-film nya banyak yang laris manis. Mulai dari film Pocong Perawan, Rumah Angker, dan masih banyak lagi. Jay juga menjadi lawan mainnya di film Kuntilanak Beranak Dalam Kubur. "Eh Jay, kamu datang sendirian? " tanya Veronica. "Iya aku datang sendirian, suamimu tidak ikut? " tanya Jay. "Tidak, dia tidak mau ikut, " jawab Veronica. "Kalau begitu apa kamu tidak keberatan menjadi partner ku malam ini? " Jay menyodorkan tangannya pada Veronica. Tentu saja Veronica menerimanya karena tidak enak sendirian di tengah keramaian seperti ini. Setelah semua artis,sutradara,produser, dan beberapa penonton telah berkumpul, mereka masuk ke salah satu teater untuk menyaksikan Gala Premier Film Pocong Perawan. Jay dan Veronica duduk bersebelahan. Banyak yang mengira mereka adalah sepasang kekasih, tidak banyak yang tau kalau Veronica sudah menikah dengan Sean. "Mereka cocok sekali ya, aku berharap mereka menikah di masa depan, komentar salah satu artis yang ikut dalam Gala premier ini. Veronica bisa mendengarnya dengan jelas tapi dia tidak terlalu menanggapinya. Tanpa dia sadari Jay beberapa kali mencuri pandang ke arahnya. Saat pertama kali bertemu dengan Veronica dia langsung jatuh cinta pada pandangan pertama. Selama ini dia banyak bertemu dengan banyak artis cantik tapi tidak ada yang bisa mengalahkan kecantikan dan keanggunan Veronica. Sayangnya Veronica baru saja menikah dengan kekasihnya. Dia sudah terlambat satu langkah untuk mendapatkan wanita cantik itu. Film Pocong Perawan langsung diputar di teater. Banyak jumpscare yang bertebaran di sepanjang film berlangsung. Beberapa kali Veronica tidak sengaja memegang erat tangan Jay karena ketakutan. "Ah maafkan aku, " Veronica segera menarik tangannya ketika dia menyadari telah menyentuh tangan Jay. "Tidak apa-apa, " jawab Jay seraya tersenyum. Senyumnya begitu memikat tapi sayang Veronica sama sekali tidak pernah melihat ke arahnya. Setelah Film selesai diputar, pembawa acara meminta artis yang memainkan film Pocong Perawan bersama sutradara dan produser untuk naik ke atas panggung. "Aku naik dulu, " ucap Jay pada Veronica. Veronica dan yang lainnya memberikan tepuk tangan meriah untuk mereka semua. Satu persatu dari mereka diwawancarai langsung untuk memberikan tanggapan mereka tentang film ini. "Jay Jayadi, bagaimana tanggapanmu tentang film ini? " tanya pembawa acara. "Hikmah yang bisa dipetik dalam film ini adalah kita harus meluangkan waktu bersama orang-orang terdekat kita. Baik itu keluarga, teman, bahkan pada pasangan kita. Jangan sampai kita menyesal seperti hantu Pocong si Mumun. Dia menyesal karena melewatkan lebaran di rumah orang tuanya sampai akhirnya orang tuanya meninggal saat ingin menemuinya di kota, " ujar Jay. Komentar Jay mendapatkan tepuk tangan yang meriah dari penonton. Veronica merasa tertampar setelah mendengarkan perkataannya. Belakangan ini dia sering mengabaikan Sean dan keluarganya karena kesibukannya sebagai seorang aktris. Sepertinya malam ini dia akan memberikan kejutan untuk Sean dan meminta maaf karena sudah mengabaikannya akhir-akhir ini. Sementara itu, Sean baru saja menyelesaikan percintaannya dengan Valerie. Sudah beberapa kali mereka melakukannya hingga kelelahan. Dia melihat layar ponselnya berkedap-kedip. Dia meraih ponselnya dan melihat banyak pesan yang dikirimkan oleh Veronica. Tiba-tiba rasa bersalah mulai merasuki hatinya. Dia sudah mengkhianati janjinya pada Veronica untuk tidak menyentuh Valerie. "Sean.. " Valerie menyandarkan kepalanya di d**a bidang Sean. Malam ini dia sangat puas sekali. Rasanya dia ingin kembali mengulangi percintaan mereka. "Jangan sentuh aku, " Sean kembali berdiri dan segera memakai pakaiannya. Dia tidak ingin terlalu jauh masuk dalam permainan Valerie. "Kenapa kamu mau pergi? tidak bisakah kamu tidur disini saja mas? " tanya Valerie kecewa. "Aku tidak ingin Veronica curiga. Anggap saja malam ini tidak pernah terjadi. Aku hanya mencintai Veronica. Maafkan aku Valerie, " ucap Sean seakan mencampakkan Valerie setelah menikmati manis madunya. "Kita baru saja selesai bercinta tadi. Kamu berkali-kali menyentuhku dan menikmatinya. Kenapa sekarang kamu berubah? " tanya Valerie dengan mata berkaca-kaca. Sean menatapnya dengan dingin, " Aku melakukannya untuk menyalurkan hasratku saja Valerie. Aku sama sekali tidak pernah mencintaimu. " "Apa kurangnya aku? coba katakan? kami kembar identik jadi apa yang membuatmu lebih memilih kakakku? " Valerie merasa ini tidak adil. Selama ini Veronica selalu mendapatkan apapun yang ingin dia dapatkan dengan mudah. Sementara dia harus bekerja keras untuk mendapatkan semua keinginannya. "Kalian memang mirip tapi secara pribadi kalian jelas berbeda. Dia tidak hanya cantik dan menawan tapi dia juga memiliki hati yang baik, penyayang, dan mau membantu sesama. Dia adalah wanita independen yang mandiri. Kamu bukan levelnya Valerie, " jawab Sean secara tidak langsung merendahkan dirinya. Valerie tersenyum masam. Bukan kali pertama dia selalu dibanding-bandingkan dengan Veronica. Sejak mereka kecil, orang-orang di sekitarnya selalu mengatakan hal yang sama seperti yang Sean katakan padanya. "Kakakmu lebih pintar darimu Valerie, kenapa kamu sangat bodoh, " ucap orang-orang itu padanya. Melihat Valerie hanya terdiam di atas ranjang, Sean memutuskan untuk keluar dari kamarnya. Tapi di waktu yang bersamaan dia malah berpapasan dengan Veronica yang baru saja pulang dari Gala Premier. "Mas Sean? kenapa kamu keluar dari kamarnya Valerie? " tanya Veronica dengan tatapan curiga.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD