Ara dan Tina segera masuk ke kamar setelah menyelimuti Julian yang tertidur. Tidak lupa mereka mengunci pintu untuk menghindari Julian berjalan sambil tidur ke kamar mereka. Tina menarik tangan Ara untuk duduk di kasurnya. Mimik wajahnya terlihat serius sementara Ara masih memegang pipinya yang dikecup. “Ra, gue rasa makin hari makin dekat deh,” ucap Tina membuat Ara bingung. Apanya yang semakin dekat? Hubungan Julian dan Ara? Gadis itu menggeleng, hubungannya masih sama seperti dulu. Masalah ciuman tadi Ara rasa tidak sengaja, apa lagi Julian mengira dirinya adalah Berlina. “Deket apaan sih, Tina? Gue gak ngerti maksud lo,” kata Ara, pikirannya tidak fokus karena kejadian tadi. Bibir Julian rasanya masih menempel di pipi. Membayangkan saja sudah membuat Ara kegelian. “Makin dekat sam