***
'Nggak papa'.
Lagi-lagi prinsip itu yang aku pakai.
***
Hari pertunjukan tiba. Atha tengah berdiri gelisah di ruang OSIS.
Ia memutar otak. Bagaimana caranya agar ia tidak tampil? Ah, bu Sri pasti marah sekali kalau tahu hal ini.
Dan di tengah kegelisahan Atha, seseorang menghampirinya dengan tatapan tajam.
"Gue nggak nyangka, Tha," desis Kay.
Iya, Kay yang menghampirinya di ruang OSIS yang sepi ini. Atha menghela napas. Mungkin Kay sudah tahu. Baiklah, ia akan menjelaskannya pelan-pelan.
"Kay, mau denger penjelasan gue?" tanya Atha pelan.
Kay diam. Atha tersenyum.
"Jadi, awalnya gue disuruh Kevin nyanyi buat jadi perwakilan OSIS. Gue nggak mau, tapi Kevin maksa. Terus, pas lagi debat ... Atlan datang. Bilang kalo gue sama dia bakal duet. Ya udah, Kevin langsung nulis nama gue dan Atlan di daftar peserta. Lo jangan salah paham, Atlan cuma mau bantuin Kevin supaya gue mau tampil kok," tutur Atha panjang lebar.
Kay tetap diam memandang Atha dengan tatapan dingin. Sepertinya Kay benar-benar marah padanya.
Ia segera memikirkan jalan keluar dari masalah ini. Aha! Ia punya ide. Atha langsung berbisik pada Kay, lalu raut wajah Kay berubah melunak.
Atha tersenyum tipis. Lagi-lagi, hatinya yang jadi korban. Tidak apa-apa.
***
"Loh, loh, Atha mana, Lan?" tanya Kevin panik. Pasalnya, giliran Atha dan Atlan itu sebentar lagi.
"Gue nggak tau. Udah gue cari nggak ada. Ya udah mending gue nunggu sambil latihan," kata Atlan.
Kevin mengusap wajahnya. Kalau sampai satu penampilan kacau, semuanya berantakan. Parahnya, ia sendiri yang menghandle acara ini.
"Tenang aja, Atha dateng kok," ucap Atlan seolah tahu apa yang dipikirkan Kevin. Kevin mengangguk. Ia percaya Atha. Atha tidak pernah mengingkari janjinya.
"Ya selanjutnya kita lihat penampilan dari Atlan anak IPS 5 dan Atha IPA 1!" Radit, anak OSIS yang menjadi MC sudah memanggil nama Atlan dan Atha.
Kevin lemas. Di mana Atha?
"Lan, ayo cari Atha. Udah dipa—"
"Vin, Lan. Sori lama."
Kevin dan Atlan kompak menoleh. Mereka mengernyit. Kenapa Kay yang ada di sini? Oh, mungkin ia ingin memberi semangat pada Atlan.
"Kay, Atha mana? Sekarang gilirannya dia tampil," sahut Kevin cepat.
"Atha nggak kasih tau? Gue yang gantiin, soalnya Atha sakit," kata Kay senang.
"Aduh kok bisa sampe sakit sih? Terus gimana dong? Lo bisa emangnya?" tanya Kevin pusing.
"Bisa, sempet latihan sebentar tadi."
"Ah ya udah sana lo berdua naik! Udah dipanggil lagi itu sama MC!" teriak Kevin frustasi.
Kay mengangguk kencang. Ia segera menarik lengan Atlan yang sedari tadi bergeming.
Ada yang janggal. Tapi Atlan tetap diam. Ia harus fokus. Bagaimana pun Kay pacarnya, ia tak ingin berburuk sangka.
"Eh loh, kok Kay sama Atlan?" tanya Radit kebingungan. Ia membaca lagi kertas yang dibawanya. Benar, di sini tertulis Radiska Agatha M., kenapa justru Atha? Penonton pun bertanya-tanya.
"Atha sakit, gue yang gantiin."
Radit segera mengerti situasi. "Oh, jadi Athanya sakit guys! Nggak papa, kita bakal liat penampilan dari pasangan yang baru aja jadian ini. Tepuk tangannya dong!"
Atlan duduk. Ia memangku gitarnya, bersiap. Dan Kay duduk di sebelahnya. Menatap Atlan. Lalu Atlan mengangguk, tanda siap.
Atlan memainkan gitarnya dengan apik. Lalu disusul sebuah nyanyian. Kay mulai membuka suaranya.
Aku dan dirimu
Sudah jadi satu
Di dalam ikatan percaya
Benih asmaraku
Benih asmaramu
Tumbuh makin sempurna
Tubuh Atlan menegang. Benar. Firasatnya selalu benar. Ada yang janggal. Tapi ia tetap melanjutkan permainan gitarnya.
Kau membuatku jadi diriku sendiri
Aku tambah yakin kepada kamu, kamu, kamu....
Kay menatap Atlan, tapi sayangnya Atlan terlalu fokus menunduk, beralibi menatap gitarnya.
Kau adalah
Yang terindah
Yang membuat hatiku tenang
Mencintai kamu
Tak kan pernah takut
Sebab kau terima segala kurangku
Pikiran Atlan kacau. Benarkah Atha sakit? Kenapa ia tidak percaya? Tapi ia berusaha kembali fokus, kini gilirannya.
Baby girl, you're so beautiful
Our love is like a miracle
It is more than just physical attraction
Even though we're individual
We have the spiritual connection, affection
And it's always
You're the one and only
Baby, you can call me every time
You feel you want me
And I'll be there for you
And I know you too
And I love you
Till the world is fallin' apart
Kay tersenyum cerah mendengar nyanyian Atlan. Lirik lagu ini romantis sekali. Kay jadi salah tingkah.
Kau membuatku jadi diriku sendiri
Aku tambah yakin kepada kamu (what), kamu (who), kamu.... (yeah)
Kau adalah
Yang terindah
Yang membuat hatiku tenang
Mencintai kamu
Tak kan pernah takut
Sebab kau terima segala kurangku
Atlan mencoba melirik kearah Kay. Pacarnya yang cantik itu sedang menatapnya. Tersenyum cantik. Tapi....
Here we go, uh
(I love you)
We've been together through the worst times, girl
(I love you)
But I want you to know you still rock my world
(Baby, I love you)
I love you too girl
(I love you)
And I love it when you smile you're so cute, girl
(Baby, oh I love you)
Hey, but don't be jealous
While I'm hanging with my fellas
(I love you)
When me and you together, girl
Feels like the time is endless
(Baby, love you)
And when the time is right
I will have you by my side
(I love you)
Sayin' this to your dad
"Sir, can I marry your daughter?"
Atlan dan Kay saling tatap. Membuat riuh penonton. Mereka terlihat romantis sekali. Benar-benar couple goals! Begitu yang mereka pikirkan.
(Sing it for me girl!)
Do you love me like I love you
(Of course, I do)
Do you love me like I love you
Kau adalah
Yang terindah
Yang membuat hatiku tenang
Mencintai kamu
Tak kan pernah takut
Sebab kau terima segalaku,
Kau adalah (Bring it back yeah)
Y
ang terindah (Uh, one more time, girl) Yang membuat hatiku tenang
Mencintai kamu
Tak kan pernah takut (What?)
Sebab kau terima segala kurangku
(Ain't nobody love you like me?)
Terima segala kurangku....
Riuh tepuk tangan membuat Kay semakin tersenyum. Ia bahagia sekali.
Sedangkan Atlan ... setelah selesai, ia langsung turun panggung, meninggalkan Kay yang memanggil namanya beberapa kali.
Penonton berbisik-bisik. Apa mereka sedang marahan? Ah, baru saja sehari pacaran, mana mungkin, kan?
Lalu Radit sebagai MC mengalihkan perhatian ke dengan memanggil peserta berikutnya.
***
"Atha?"
Seseorang menghampiri Atha yang menunduk. Kenapa Atha duduk di bawah speaker seperti ini? Dugaannya benar. Ada sebuah benda sedang berada di genggaman Atha yang lemah.
"Tha, lo—"
"Gue nggak papa. Gue ruang OSIS dulu, ada kerjaan."
Atha segera pergi dengan langkah gontai.
Cakra mendesah. "Kerjaan apa sih, Tha? Lupa kalo lo itu satu tim kerja sama gue? Mau bohong? Mau sampe kapan?"
Pundaknya ditepuk seseorang. "Udah, biarin aja dulu. Ini juga salah gue maksa Atha."
"Maksudnya, Vin?" tanya Cakra tak paham.
"Nggak papa. Gue bakal minta maaf sendiri nanti. Gue ke pembina dulu. Lapor perkembangan."
Cakra menghela napas. Lalu ia membantu Radit menjadi MC. Cakra yakin sekali, tadi Kay itu lipsync, terbukti dari microphone yang Kay pegang mati. Dan yang menyanyi tadi ... Atha. Duduk sendirian di bawah speaker sekolah.
***
Jantungnya berdegup kencang. Ah, ia semakin tidak tenang. Di mana Atha?
"Atha!"
Lagi-lagi ia yang harus menanggung ini. Rasa sakit ini. Argh, dadanya nyeri.
Agra kelimpungan mencari Atha. Sejak Atlan dan Kay naik ke panggung, ia sudah mencari tapi tak kunjung menemukan Atha.
Atha memang pandai bersembunyi. Ia jadi menyesal sering mengajak Atha bermain petak umpat dulu.
Agra semakin cepat berjalan kala didengarnya teriakan dari toilet perempuan.
Ia mendobrak pintu toilet yang sengaja dikunci dari dalam. Sial!
BRAK!
"ATHA!"
***