"Iyaa! Hati-hati!" teriaknya. Sementara Agha memerhati dari jauh sosok perempuan. Sepertinya, ia mengenalnya tapi ia agak-agak lupa. Hanya saja, postur tubuh dan suaranya begitu mirip dengan seseorang yang dikenalnya dua tahun lalu. Agha berjalan mendekat sambil menarik risleting tas sandangnya kemudian memakainya. Tangannya menenteng kopiah yang kemudian ia letakan di kepala. Sementara Abinya masih dalam perjalanan untuk menjemputnya. Kebetulan hari ini, ia ikut acara buka bersama sampai tarawihan di pesantrennya. Kini acara telah usai. Ia sudah banyak berfoto dengan teman-teman pesantrennya juga para ustad dan ustadzahnya. Lalu berhenti melangkah tepat di gerbang pesantren dengan jarak tiga meter dari gadis yang sepertinya tak asing. Hingga saat sebuah mobil berhenti di depan gadis itu.