Erwan membopong tubuh Vania ke luar dari kolam. Diturunkannya Vania di dekat kursi yang ada di bawah payung. Erwan menyeka air yang ada di tubuh Vania dengan handuk. "Kita balik ke kamar dulu ya," ujar Erwan dengan lembut. "Abang nggak jadi ciumi Nia?" Tanya Vania bingung. "Nanti ya." "Ehm, iya Bang." "Sudah hampir sore, kita ke atas yuk." "Heum," Vania menganggukkan kepala, lalu memungut pakaiannya, dan ia peluk pakaian itu di dadanya. Vania berjalan hanya dengan mengenakan celana dalam saja. Erwan benar-benar harus mengendalikan dirinya. Ia harus bisa menahan diri melihat tubuh Vania yang nyaris polos tanpa mengenakan apapun. Tiba di depan kamar Vania. "Nia." Erwan memanggil Vania. "Ya Bang." Vania menatap Erwan. "Boleh nggak kalau Abang minta tolong Nia buat gosok punggung Ab