PART. 18 JANJI VANIA

1017 Words

Vania memukul lengan Erwan dengan sekuat tenaga yang dimilikinya, tapi Erwan seperti sudah gelap mata. Vania meronta, dan terus memukuli Erwan, air matanya mulai berjatuhan. Erwan tersentak saat merasakan air mata Vania yang mengenai pipinya. Erwan melepas ciumannya di bibir Vania. Dilepas juga tubuh Vania dari pelukannya. "Abang jahat! Abang jahat! Hikss ... hiksss.... " Vania memukuli Erwan dengan kepalan tangan mungilnya. "Maafkan Abang, maafkan Abang ya, Sayang. Abang khilaf," bujuk Erwan dengan rasa sesal dari dalam hatinya. Erwan mengusap air mata di pipi Nia. Dibawa lagi tubuh Vania ke dalam dekapannya. Kali ini dekapan lembut yang tidak membuat Vania takut. Vania masih terisak pelan. "Abang minta maaf, maafkan Abang ya. Abang janji tidak akan begitu lagi." "Kemarin Abang juga

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD