"Bagaimana, Yah? Kalau Ayah masih tidak bisa menjawab, maka aku anggap Ayah lebih memilih Tante Rani. Aku akan pergi dari sini untuk tinggal bersama Bunda selamanya. Aku--" "Rel ...." Sandi memengang pundak Farel seraya menggelengkan kepala. Putraku menoleh pada pria itu seakan menanyakan apa maksud Sandi menghentikan ucapannya. "Jangan terlalu mendesak ayahmu apa lagi sampai berkata kasar. Ingat pesan Bunda, Nak. Kamu harus bersikap sopan pada Ayah dan istrinya. Jangan buat Bunda dan Om kecewa karena sikapmu ini," tutur Sandi begitu lembut. Entah ia mempunyai sihir apa, sampai Farel langsung menganggukkan kepala menuruti nasehatnya. Berbeda sekali jika aku yang mengingatkan. Farel akan membantah dan pergi begitu saja tanpa mau menghiraukan petuah dariku. "Baik. Aku akan memberikan kes